Kamis, April 18, 2024

Cinta, Asas Beragama

Deden Ridwan
Deden Ridwan
Alumnus Jurusan Aqidah-Filsafat, Fakultas Ushuluddin IAIN Jakarta (1997), termasuk 100 Tokoh Terkemuka Alumni UIN Syarif Hidayatullah—buku yang disunting Prof. Dr. Sukron Kamil (2020). Dia pernah belajar di Universitas Leiden, Belanda (2002-2003). Hidupnya dihabiskan di dunia industri kreaif, baik sebagai penulis, pegiat buku dan konten profesional maupun produser. Film terbarunya, Lafran, Demi Waktu, segera tayang (2021). Kini Deden menjadi founder & CEO Reborn Initiative.

Benar. Islam merupakan agama utuh. Mencakup keseluruhan sendi kehidupan manusia. Namun, Islam tak pernah mengajarkan untuk memonopoli kebenaran dalam arus atmosfir. Karena yang merawat Islam itu adalah Tuhan. Bukan kiai, syaikh, ustadz, muallim atau siapa pun.

Betul. Islam mengatur politik sebagai salah satu dasar hayat. Namun, Islam tidak pernah bicara bentuk negara tertentu yang wajib ditegakkan. Islam hanya menegaskan: memilih pemimpin itu wajib. Teknis dan mekanismenya bersifat kontekstual: bergerak melewati ruang-waktu.

Tepat. Urusan politik dalam Islam bukan wilayah aqidah. Namun itu masuk zona muamalah di mana kreativitas akal sangat diharapkan hadir mengeksplorasi segala seni kemungkinan demi kemaslahatan. Dalam urusan politik, Islam begitu fleksibel dan adaptif selama tak berlawanan dengan nilai-nilai substantif keislaman.

Tengoklah sejenak nomenklatur keislaman. Engkau pasti menemukan beberapa konsep kunci terkait bahasa politik Islam sebagai prinsip sekaligus dasar untuk  menegakkan tatanan sosial-politik. Sebutlah konsep Imâmah (kepemimpinan), Syûrâ (Konsultasi) atau Musyawarah, juga Keadilan. Semua prinsip itu multi-tafsir: mengikuti konteks, watak, dan kebutuhan cuaca zaman.

Ketahuilah. Konsep politik Islam meliputi keharusan mewujudkan persatuan dan kesatuan umat. Kemestian bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah ijtihadiah. Menunaikan amanat dan menetapkan hukum secara adil. Menaati Allah dan Rasulullah serta Ulil Amri (pemegang kekuasaan).

Ingatlah. Selain itu, konsep politik Islam menekankan keniscayaan mendamaikan konflik antar kelompok dalam masyarakat. Mempertahankan kedaulatan negara. Larangan melakukan agresi-invasi. Mementingkan perdamaian tinimbang permusuhan. Meningkatkan kewaspadaan dalam bidang pertahanan-keamanan; terselenggaranya peredaran harta pada seluruh lapisan masyarakat; dan mengutamakan perdamaian bangsa-bangsa.

Selamilah. Adapun prinsip dasar ekonomi Islam:  harta kepunyaan Allah dan manusia merupakan khalifah yang mengemban amanah-Nya. Ekonomi Islam terikat dengan akidah, syariah (hukum), dan moral.

Sepakat. Di dalamnya harus ada keseimbangan antara keruhanian-kebendaan. Menciptakan kesepadanan antara kepentingan individu dengan umum. Kemaslahatan dan keadilan warga di atas segala-galanya. Ya, itu kenapa kemudian muncul larangan riba. Karena di dalam riba ada unsur eksploitasi dan penindasan yang bertentangan dengan prinsip kemaslahatan dan keadilan.

Sahih. Islam memperkenalkan ekonomi syariah: bersumber dari wahyu dan ijtihad ulama. Allah sebagai Pemilik Mutlak, menetapkan harta sebagai kekayaan dan ujian. Bebas digunakan selama halal, sesuai syariah. Harus pula mengakui hak para dhu’afa dan faqir miskin. Nilai yang mendasarinya adalah tauhid, keharmonisan, kehendak bebas, dan tanggung jawab.

Saudaraku, sadarlah. Dengan demikian, Islam cinta itu tidak anti politik, hukum atau syariah. Cuma nilai atau tujuan di balik semua itu mesti tunduk pada prinsip cinta sebagai asas beragama. Dengan begitu, mari kita muliakan sesama manusia.

Deden Ridwan
Deden Ridwan
Alumnus Jurusan Aqidah-Filsafat, Fakultas Ushuluddin IAIN Jakarta (1997), termasuk 100 Tokoh Terkemuka Alumni UIN Syarif Hidayatullah—buku yang disunting Prof. Dr. Sukron Kamil (2020). Dia pernah belajar di Universitas Leiden, Belanda (2002-2003). Hidupnya dihabiskan di dunia industri kreaif, baik sebagai penulis, pegiat buku dan konten profesional maupun produser. Film terbarunya, Lafran, Demi Waktu, segera tayang (2021). Kini Deden menjadi founder & CEO Reborn Initiative.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.