Senin, April 29, 2024

A Hero of Our Time: Pertemanan dan Petualangan

Donny Syofyan
Donny Syofyan
Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

Mikhail Lermont menulis satu novel, sejumlah puisi, dan beberapa drama dan esai kritis. Dia dilahirkan pada tahun 1814 dan menjadi tokoh sastra terkenal dan pewaris Pushkin sebelum dia berusia 24 tahun. Dia diasingkan dua kali ke Caucasus, pertama karena esai yang menghasut tentang kematian Pushkin dan kemudian karena duel. Dia bertarung dalam tiga duel, dan meninggal pada duel ketiga saat berusia 28 tahun.

A Hero of Our Time—meskipun pendek dan dalam beberapa hal terpisah-pisah, temanya dianggap ketinggalan zaman, menggambarkan sebuah era yang berlalu dengan cepat dan mempunyai dampak kecil bagi dunia modern—benar-benar sebuah novel menarik. Boleh jadi ini adalah satu novel paling menarik yang pernah ditulis.

Pechorin, sang protagonis, meniru pahlawan eponymous puisi naratif terkenal Pushkin, Evgeny Onegin (1831). Salah satu daya tarik A Hero of Our Time adalah cara Lermontov membangun narasinya yang efisien dan menggugah.

Pechorin muncul dalam lima cerita tersendiri. Dua cerita pertama ditulis oleh narator yang tidak disebutkan namanya yang sedang melakukan perjalanan di Caucasus, bertemu dengan seorang prajurit tua bernama Maxim Maksimych, dan memunculkan sebuah kisah tentang pencurian dan penculikan kuda lokal. Dia tertarik dengan Pechorin yang berperan dalam cerita itu, dan menjadi lebih tertarik ketika mereka berdua bertemu dengan Pechorin beberapa waktu kemudian. Ketika, dalam cerita kedua, Pechorin menolak untuk memiliki buku-buku catatannya sendiri yang disimpan oleh Maxim Maksimych, narator memintanya dan kemudian menerbitkannya.

Tiga cerita terakhir ada dalam suara Pechorin. Dari jumlah tersebut, yang paling panjang dan inti dari novel ini adalah “Princess Mary.” Di sini Pechorin dengan tenang merayu dan meremehkan seorang gadis yang tidak disayanginya di hadapan sepupunya, Vera, seorang wanita bersuami yang menjadi kekasihnya dan juga di hadapan rekan lamanya, Grushnitsky, yang jatuh cinta pada Mary. Intrik tersebut menyebabkan kematian saat berduet dengan Grushnitsky, gangguan saraf bagi gadis itu, dan kehancuran Vera ketika suaminya menyadari bahwa dia diselingkuhi. Cerita terakhir adalah meditasi tentang Fate yang berakhir tepat sebelum Pechorin bertemu Maxim Maksimych untuk pertama kalinya.

Urutan cerita membuat lingkaran naratif—”Bela” muncul setelah “Princess Mary” secara kronologis;  teka-teki karakter Pechorin seperti yang muncul dalam “Bela” dijelaskan dalam  “Princess Mary” dan “The Fatalist.” Kelima cerita tersebut merambat satu sama lain, begitu pula narasi orang ketiga oleh “Lermontov” yang disandingkan dengan narasi orang pertama karya Pechorin. Pada akhirnya, pembaca merasa dia menjadi sangat akrab dengan Pechorin. Mengingat kesenangannya memanipulasi dan menghancurkan kehidupan orang lain, kedekatan seperti itu menimbulkan ketidaknyamanan.

Suara Pechorin yang penuh percaya diri, jujur, jelas, dan masuk akal membuatnya tampak luar biasa. Pembaca akan tergoda seperti halnya para wanita. Apakah dia luar biasa? Apakah dia salah satu dari tipenya atau hanya contoh unik dari suatu tipe? Apa sumber dari karakternya? Apakah kehidupannya merupakan sebuah contoh dari pemborosan sosial dan politik, sebuah contoh dari cara kerja Fate, yang merupakan akibat yang tak terelakkan dari pola asuh dan pendidikan yang buruk? Apakah kita menyukainya? Apakah kejujurannya menutupi keegoisannya? Apakah dia putus asa?

Kunci kesuksesan Pechorin sebagai narator petualangannya sendiri adalah sikapnya yang sempurna. Dia merinci tindakannya dengan jelas dan melaporkan perasaan dan keraguannya sendiri tentang apa yang dia lakukan dengan tenang, tanpa emosi yang tidak semestinya. Dia bahkan melaporkan emosinya (seperti ketakutan dan keputusasaannya setelah duel fatal) tanpa emosi yang berlebihan. Tidak ada hal yang lebih menggoda dalam diri seorang narator selain pengetahuan diri, dan Pechorin sepertinya memilikinya. Dia tidak tahu kenapa dia seperti ini dan bagaimana atau kenapa dia bisa berubah. Tapi agaknya dia tahu siapa dirinya.  Baginya itu sudah cukup.

Alasan nyata narator menulis adalah karena dia menyimpan catatan perjalanan. Dalam dua cerita pertama, khususnya pemandangan pegunungan di wilayah Kaukasus di Asia Tengah—puncak yang tinggi dan tertutup salju, jalan yang kasar, keluarga asli di gubuk dan tenda,  Cossack di benteng—diungkapkan dengan indah.

Bagi pembaca modern, referensi mengenai pemberontak Chechnya dan penduduk desa Muslim sangatlah menakutkan dan mengejutkan.  Kita memahami penderitaan yang dialami Bela setelah dia diculik dan dirayu oleh Pechorin karena kita melihat perempuan Afghanistan bercadar di berita. Pada awal abad ke-21, A Hero of Our Time ternyata menjadi sebuah dokumen sejarah yang menarik, dengan cara yang mungkin tidak terjadi pada tahun 1975. Ini merupakan bukti bahwa wilayah yang dilalui Lermontov sesuai dengan penuturan dalam novelnya.

Pushkin adalah teman dan model Lermontov yang lebih muda. Perbedaan utama antara karya mereka adalah yang satu adalah puisi dan yang lainnya adalah prosa. Para pecinta Pushkin dan kisah mereka melambangkan kualitas-kualitas Rusia tertentu yang digambarkan dengan penuh kasih dalam puisinya.

Demikianlah bagaimana cara kerja lirik dalam puisi. Citra atau gambar dinyatakan lewat bentuk puisi sehingga menyatu menjadi makna yang lebih besar. Prosa tidak memberikan janji seperti itu. Gunung-gunung di kejauhan mungkin mempunyai arti, tapi mungkin juga tidak. Gunung-gunung itu mungkin hanya sebuah latar belakang yang megah, penampakannya yang eksotik merupakan alasan yang cukup untuk mendeskripsikannya, terutama ketika novel tersebut secara eksplisit menampilkan dirinya sebagai sebuah kisah perjalanan.

Ambiguitas yang mendefinisikan Pechorin berasal dari elemen-elemen narasi tentang dirinya.  Struktur novel menunjukkan peristiwa-peristiwa tertentu yang terjadi; materi yang menceritakan peristiwa-peristiwa tersebut dikumpulkan melalui rangkaian peristiwa yang terpisah. Semua kejadian ini terjadi secara kebetulan. Apakah semua kejadian ini menambahkan sesuatu?  Ini adalah novel yang biasa-biasa saja dan natural, nyaris bukan sebuah novel. Novel adalah wujud kesombongan yang tidak akan berhasil kecuali lewat kesejukan nada bicara Pechorin, yang sebetulnya juga tidak bermanfaat.

A Hero of Our Time menunjukkan bahwa penilaian tanpa cela dan kejeniusan teknis seorang pengarang bisa sangat membantu dalam mengatasi ketertinggalan dari sejarah. Sebuah novel tidak perlu sepenuhnya masuk dalam kategori dokumen sejarah, seperti yang telah dilakukan oleh banyak orang, yang dulunya dianggap hebat. Jika narator, baik orang ketiga atau orang pertama, menjalin hubungan yang nyaman dan menarik dengan pembaca, maka pembaca akan senang membacanya.

Donny Syofyan
Donny Syofyan
Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.