Olahraga lari belakangan menjadi salah satu kegiatan yang menyenangkan. Selain murah, kegiatan ini bisa dilakukan di mana saja. Olahraga lari bagus untuk kesehatan tubuh, dalam jangka panjang kualitas kesehatan kita akan membaik jika rutin melakukan lari.
Tapi, sebelum lari, ada baiknya kita mempersiapkan beberapa hal. Seperti kondisi tubuh yang tidak kelelahan, lokasi lari yang aman, dan tentu saja asupan makanan. Makanan bergizi penting, suplemen vitamin C juga jangan sampai ketinggalan. Vitamin C membantu menghindari pelari dari tekanan sebelum hingga sesudah ajang.
“Olahraga intens kayak lari jarak jauh itu membutuhkan daya tahan tubuh,” ujar Research Scientific Support Indocare Group dr. Jennifer Kurniawan. Jennifer menyarankan konsumsi vitamin C tambahan bagi para pelaku olahraga intens.
Selain itu, mengonsumsi vitamin C sebelum berlari juga baik untuk meminimalisasi penyakit. Jennifer mengatakan bahwa lari selama 90 menit akan membuat daya tahan tubuh melemah. Sehingga dalam kurun waktu 72 jam pasca berlari atau yang disebut juga sebagai open window period, para peserta pun sangat mungkin menderita ISPA atau flu.
“Dengan mengkonsumsi suplemen vitamin C, kemungkinan untuk terserang penyakit akan turun sebanyak 50 persen. Jadi lebih terlindungi lah istilahnya,” katanya.
“Kita kadang pikir vitamin C bisa didapat dari makanan, tapi dalam satu hari ternyata makanan yang dimakan tidak semua mengandung vitamin C. Ternyata kita missed dan kebutuhan vitamin C malah tidak terpenuhi,” jelasnya.
Brand Ambassador Holisticare Ester C Melanie Putria yang sudah menggeluti dunia lari sejak 2002 menuturkan, menjaga kondisi tubuh merupakan trik untuk terus bisa lari. “Sampai tua kalau bisa masih terus lari,” ujar Melanie
Karenanya, hal ini dilakukan dengan melakukan gaya hidup sehat secara rutin. “Harus konsisten. Jangan kalau lagi mau ada lomba apa, baru dijaga badannya, waktu olahraganya, asupannya,” tambah Melanie.
Sebagai pelari cukup serius, Melanie mengaku mengonsumsi suplemen vitamin C untuk menjaga kebugaran tubuh. “Kuncinya di rutin,” tutupnya. (adv)