Selasa, April 23, 2024

Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari

Hayati Badrunnisa
Hayati Badrunnisa
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pembahasan bedah buku ini mengenai novel serius. Secara sederhana bedah buku dengan arti lain yakni memberikan ulasan, resensi, opini ataupun saran terhadap buku dan saran untuk evaluasi, memberi nilai, memberi kritik, maupun perbandingan dalam kegiatan ungkapan dari isi buku yang ditulis oleh penulis.

Adapun pengelompokkan novel dibagi menjadi dua, yaitu novel serius dan novel populer. Pada novel yang akan dibahas ini yakni termasuk dalam novel serius. Menurut Nurgiyantoro (1998) yang dikemukakan bahwa pengelompokkan dipengaruhi oleh kesan subjektif. Seperti novel yang sudah diterbitkan oleh penerbit yang sudah terkenal menerbitkan banyak buku kesustraan, berkemungkinan orang menjadi berpikir bahwa di dalam novel tersebut terdapat nilai sastra yang tinggi ataupun novel serius yang meskipun belum dibaca isinya.

Sebelum masuk pembahasan bedah buku, ada penjelasan mengenai novel serius atau yang dikenal dengan sebutan novel sastra yaitu karya sastra yang sudah dianggap pantas dibicarakan dalam sejarah sastra yang sering muncul pada novel serius.

Tujuan novel serius inipun memberikan hiburan untuk para pembaca maupun memberikan pengalaman yang berharga dan mengajak para pembaca untuk lebih meresapi secara seksama tentang masalah yang dikemukakan.

Menurut Nurgiyantoro (2005:18) mengungkapkan bahwa jika ingin memahami membaca novel serius dengan baik yakni diperlukan konsentrasi dengan sungguh-sungguh yang tinggi disertai kemauan, karena novel jenis ini disamping dapat memberikan hiburan juga terimplisit tujuan yaitu memberikan pengalaman berharga kepada pembaca atau mengajak pembaca untuk meresapi ataupun merenungkan tentang permasalahan yang dikemukakan.

Novel ini adalah penyatuan trilogi novel karya Ahmad Tohari yaitu Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jentera Bianglala. Ronggeng Dukuh Paruk di terbitkan pada tahun 1982, Lintang Kemukus Dini Hari pada tahun 1984, Jentera Bianglala pada tahun 1985. Kemudian di terbitkan menjadi 1 pertama kali oleh PT. Gramedia Pustaka Utama anggota IKAPI Jakarta, Februari 2003.

Saya memiliki pandangan dalam novel ini sebagian besar pada sisi kewanitaan tokoh utama yang bernama Srintil. Dari judul Ronggeng Dukuh Paruk dimana Ronggeng adalah sisi kewanitaan seorang wanita penari, dan Dukuh Paruk ialah sebuah nama dusun, saya sedikit mencari cari di internet mengenai Dukuh Paruk ini ternyata tidak ada dan Dukuh Paruk yang saya cari pun tidak menemukannya.

Perempuan sebagai kajian tematik dalam novel tidak terlepas dari kasus-kasus perempuan, seperti kekerasan dalam rumah tangga, atau pelecehan seksual (seksual berkenaan dengan jenis kelamin). Seksualitas sebagai ciri, sifat, dan peranan, dorongan seks, atau kehidupan seks.

Novel Ronggeng Dukuh Paruk ini bercerita tentang seorang tokoh bernama Srintil yang menjadikan profesi ronggeng sebagai jalan pilihan hidupnya di kala usianya yang tergolong masih sangat muda. Profesi ini ia pilih karena sang tokoh memiliki bakat menari sedari kecil.

Seperti tergambar pada kutipan di bawah ini “Siapa yang akan percaya, tak seorang pun pernah mengajari Srintil menari dan bertembang. Siapa yang percaya, belum sekali pun Srintil pernah melihat pentas ronggeng. Ronggeng terakhir di Dukuh Paruk mati ketika Srintil masih bayi. Tetapi didepan Rasus, Warta, dan Darsum, Srintil menari dengan baik”. 

Dakuh Paruk, mengisahkan latar belakang budaya dengan perempuan diposisikan sebagai pelaku dalam pemertahanan budaya lokal di daerah tersebut. Pemosisian 

Hayati Badrunnisa
Hayati Badrunnisa
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.