Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat tekan kerjasama dengan Direktorat Jenderal (Dirjen) Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kamis (26/9).
Penandatanganan tersebut dilaksanakan bersamaan dengan acara Kongres dan Seminar Nasional FOReTIKA 2024 di Hotel Pangeran Pekanbaru, Jln. Jenderal Sudirman No.371-373, Cinta Raja, Kec. Sail, Kota Pekanbaru, Riau.
Kongres dan seminar nasional FOReTIKA (Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Kehutanan Indonesia 2024 yang diselenggarakan selama tiga hari mulai dari Rabu hingga Jumat (25-27/9) kali ini mengangkat tema “Peran Perguruan Tinggi Kehutanan dalam Mendukung Pencapaian Folu Net Sink 2030 di Indonesia”, dan turut mengundang 66 perguruan tinggi kehutanan di Indonesia.
Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Ditjen PKTL, Dr. Hanif Faisol Nurofiq. Dalam sambutannya Hanif menyatakan pentingnya peran FOReTIKA dalam mendukung implementasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 sebagai langkah nyata pengendalian perubahan iklim.
FOReTIKA jelasnya, memainkan peran krusial dalam menyiapkan pra kondisi implementasi FOLU Net Sink 2030. Hal ini mencakup penyusunan kajian berbasis ilmiah untuk rencana operasional FOLU Net Sink 2030 dengan target pengurangan emisi hingga 140 juta ton CO2.
Selain FOReTIKA, juga turut andil dalam penyusunan rencana kerja bidang FOLU, meliputi Pengelolaan Hutan Lestari (PHL), Pengendalian Karbon (PCK), Konservasi dan bidang instrument lainnya, hingga implementasi di 34 provinsi.
“Diharapkan forum ini menghasilkan ide dan terobosan inovatif untuk pencapaian target FOLU Net Sink 2030 serta meningkatkan tata kelola hutan, lingkungan, dan karbon di Indonesia,” ungkap Hanif.
Di samping itu dalam kegiatan ini Rektor UM Sumatera Barat, Dr. Riki Saputra, M.A menandatangani perjanjian kerjasama secara langsung dengan Dirjen PKTL untuk mendukung FOLU Net Sink 2030