Sabtu, April 20, 2024

Pentingnya Daya Saing Pekerja Migran Indonesia di Brunei Darussalam

Isu migrasi internasional menjadi sangat penting karena melibatkan ekonomi suatu negara, baik ekonomi negara yang ditinggalkan para pekerja migran maupun tempat yang didatangi para pekerja migran. Selain itu, isu migrasi juga menyangkut isu politik, yakni harga diri bangsa, martabat bangsa, dan ego suatu negara. Demikian pula isu social dan kebudyaan yang melibatkan dua negara. Singkatnya, migrasi internasional bisa jadi memberi keuntungan bagi kedua belah pihak, bisa jadi merugikan kedua belah pihak atau salah satunya rugi atau untung.

Pekerja Migran Indonesia (PMI) menyebar ke seluruh dunia, salah satu yang menarik adalah di Brunei Darussalam karena dilaporkan KBRI Bandar Seri Begawan (KBRI BSB) pada tahun 2018, PMI yang berada di Brunei Darussalam sebanyak 28.830 orang. Indonesia merupakan negara pengirim tenaga kerja migran terbanyak ke Brunei Darussalam, diikuti oleh Filipina, Bangladesh, Malaysia, India, Pakistan dan lainnya. Angka ini pun yang resmi mendaftar di KBRI, tetapi belu dihitung yang tidak terdaftar  pula sehingga PMI di Brunei sangat signifikan bagi Brunei sendiri maupun pihak Indonesia. Dalam acara-acara besar seperti Idul Fitri dan Idul Adha, Duta Besar Indonesia, Dr. Sujatmiko selalu megingatkan para PMI untuk bersikap baik sebab mereka tinggal di negeri orang. Sikap mereka sangat menentukan prestige bangsa Indonesia. Citra bangsa Indonesia sangat ditentukan oleh tindak tanduk PMI di Brunei.

Guna mendorong daya saing pekerja migran Indonesia di Brunei Darussalam dengan bangsa lainnya seperti Malaysia, Filipina, Pakistan, dan Bangladesh, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bandar Seri Begawan (KBRI BSB) dan Universitas Terbuka di Brunei Darussalam melakukan pelatihan Bahasa Inggris. Kegiatan ini dilaksanakan sejak Januari 2021 sampai awal 2022 dan dilanjutkan oleh pihak KBRI BSB di tahun 2022 dengan para pesertanya terbuka untuk semua PMI.

Hal di atas disampaikan Dosen UPNVJ Musa Maliki Ph.D. Menurut Musa, program ini dilatarbelakangi oleh persoalan bahasa yang kerap menjadi kendala bagi PMI dalam bekerja, baik bagi pekerja skilled maupun non-skilled. Bahasa merupakan modal utama bagi PMI untuk berkompetisi dengan pekerja lainnya dan meningkatkan status dan penghargaan dari  majikan/employer, sehingga PMI tidak direndahkan dan dieksploitasi tanpa remunerasi yang setara dengan pekerja dari negara lainnya yang memiliki skills yang sama. Implikasi luasnya, peningkatan kemampuan PMI akan mengubah citra bangsa Indonesia di mata masyarakat Brunei tidak lagi sebagai bangsa pengirim ammah belaka (asisten rumah tangga).

“Program ini digagas sebagai salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai pengajar di UPN Veteran Jakarta yaitu kegiatan pengabdian masyarakat. Untuk pelaksanaan kegiatan ini, kami berkolaborasi dengan KBRI Bandar Seri Begawan, yang menyediakan fasilitas sarana dan prasarana kegiatan pelatihan di ruang kelas Aula lt.2 dan ruang Perpustakaan. Kolaborasi juga dilakukan dengan Universitas Terbuka untuk diseminasi informasi dan rekrutmen peserta pelatihan” jelas Musa (22/8/2022).

Selain itu, tambah Musa, program ini dibantu oleh para sukarelawan pengajar selama pelatihan yaitu Sdr. Lathief Ahmed Al-Mu’thie, mahasiswa UNISSA/mantan Ketua Umum PPI-BD 2020-2021; Dr. Wahyu Caesarendra, Assistant Professor Universiti Brunei Darussalam; dan Sdr. Arif Choirul Bashir, staf Administrasi KBRI BSB.

“Kami di luar negeri menghidupi Indonesia agar mempunyai nilai lebih dari bangsa lainnya. Harga diri bangsa kami pertaruhkan di luar negeri. Oleh sebab itu kerja-kerja social seperti menjadi penting bagi setiap anak bangsa” ungkapnya.

Pelaksanaan

Pelatihan Bahasa Inggris dilaksanakan mulai dari bulan Februari-Juli 2021 dan setelah kepulangan pihak UPNVJ, maka pihak KBRI melanjutkan program tersebut hingga sekarang (2022). Sebelumnya, kegiatan dimulai dengan Briefing, yakni pendahuluan pada 31 Januari 2021. Peserta pelatihan Bahasa Inggris yang terdaftar sebanyak 22 PMI yang juga merupakan mahasiswa Universitas Terbuka di Brunei Darussalam dan di program berikutnya dibuka secara umum (tidak hanya pelajar Universitas Terbuka) sebab banyak sekali PMI yang berminat untuk bergabung.

Setiap pertemuan dilaksanakan secara fisik di KBRI BSB setiap hari Minggu pukul 16.00. Hari Minggu dipilih karena merupakan hari libur para PMI yang menjadi peserta pelatihan. Tatap muka saat itu memungkinkan karena Brunei masih terbebas dari COVID-19. Untuk kelancaran komunikasi, telah dibentuk saluran komunikasi Whatsapp Group antara pengajar dan peserta yang cukup aktif dan bermanfaat untuk berbagi ilmu dan informasi. Namun untuk bulan juli 2021 sampai akhir tahun kegiatan tersebut mengalami kekosongan pelajaran sebab Covid-19 di Brunei sedang tinggi dan pemerintah sangat ketat peraturannya untuk kegiatan ramai-ramai. Baru awal 2022 kegiatan pelatihan tersebut kembali dibuka dengan pendaftaran terbuka untuk semua PMI hingga saat ini masih dilaksanakan oleh pihak KBRI.

Kurikulum pengajaran meliputi seluruh komponen yaitu writing, listening, reading, dan speaking. Pengajaran bersifat fleksibel yaitu tidak menggunakan modul, tetapi berfokus pada karakter setiap pengajar dan bahan yang dibawa oleh pihak pengajar. Berdasarkan pembagian tugas, kami berfokus pada reading dan conversation yang terkait dengan pronunciation. Setiap pengajar mempunyai spesialisasinya masing-masing. Yang utama adalah bagaimana mereka mempunyai keberanian berbicara dengan ucapan yang benar.

Kegiatan berjalan sangat dinamis sebab ada kalinya para PMI sibuk bekerja atau majikan tidak memberi ijin atau kendala transportasi atau Covid-19 sedang tinggi atau waktu bulan puasa di Brunai banyak kegiatan keagamaan.

Kesimpulannya, kegiatan pelatihan Bahasa Inggris ini adalah salah satu bentuk kontribusi anak bangsa untuk anak bangsa demi menaikkan daya saing bangsa di luar negeri sehingga prestige bangsa Indonesia di luar negeri dapat dijaga. Bangsa Indonesia adalah bangsa besar yang sumber daya manusianya harus dihargai sesuai dengan kebesarannya. Jangan sampai anak bangsa di sia-siakan. Hal itu bisa menjadi menangis ibu pertiwi. Jadi PMI Indonesia majulah dan berdaya saing yang unggul demi bangsa dan negara.

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.