Jakarta, 26/7 (Antara) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengimbau perguruan tinggi menerapkan kesetaraan gender di lingkungan kampus.
“Dengan mengedepankan kesetaraan gender, perguruan tinggi akan menghasilkan pemimpin perempuan dan laki-laki yang dapat berjalan setara di masa yang akan datang,” kata Yohana Yembise di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan Indonesia sebagai negara besar telah berkomitmen untuk membawa perempuan menuju Planet 50-50 pada 2030, di mana peranan perempuan setara dengan laki-laki.
Penerapan berbasis gender di perguruan tinggi bisa dalam berbagai bentuk, seperti kurikulum berbasis gender hingga perempuan sebagai dekan atau rektor.
Yohana juga meminta perguruan tinggi untuk ikut mengonsep antisipasi konflik sosial yang terjadi 50 tahun mendatang.
“Konflik sosial di Indonesia masih tinggi, salah satunya karena masih banyak masyarakat yang hidup dalam kemiskinan sehingga kasus seperti KDRT, kekerasan terhadap anak dan perempuan serta pernikahan anak masih tinggi. Pemerintah ingin perguruan tinggi bekerja sama untuk mencari cara menyelesaikan hal tersebut,” kata Yohana.
Pada Selasa, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA)dan enam Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) telah melakukan penandatanganan nota kesepamahaman untuk mewujudkan kesetaraan gender di lingkungan kampus.
Hingga saat ini sudah ada 15 kampus yang bekerja sama dengan Kementerian PPPA untuk pengarusutamaan gender.
(Sumber: Antara)
