Jakarta, 17/7 – Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dan pengembangan Sumber Daya Manusia dalam menunjang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu).
“MoU dengan BPPT bukan yang pertama. Tapi yang kedua ini ditujukan agar pelaksanaan Pemilu kita semakin baik dan berkualitas karena dukungan Teknologi Informasi dan Komunikasi,” kata Ketua KPU Arif Budiman usai menandatangani Nota Kesepahamnan dengan BPPT pada pembukaan Kongres Teknologi Nasional 2017 di Jakarta, Senin.
Menurut dia, pemanfaatan TIK sejauh ini membuat KPU semakin dipercaya di luar negeri sehingga mereka dapat mengakses langsung dari mana pun proses prapemilu hingga pascapemilu.
KPU, lanjutnya, telah memiliki Sistem Informasi Perhitungan Suara (Situng), Sistem Pemutakhiran Data Pemilih (Sidalih), Sistem Informasi Logistik (Silog). Saat ini, KPU dengan BPPT hendak menyempurnakan Sistem Informasi Partai Politik.
“Nanti bisa kita lihat benar tidak partai politik tertentu memenuhi syarat, jadi publik bisa ikut kontrol juga. Nah ini dikerjakan bareng dengan BPPT,” ujar Arif.
Selain untuk pemanfaatan Iptek agar menjaga sistem berjalan baik, ia mengatakan kerja sama dengan BPPT bertujuan untuk pelatihan SDM.
Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material Hammam Riza mengatakan mengatakan pemanfaatan Iptek untuk Pemilu bukan hanya e-Voting saja. KPU memerlukan iptek khususnya TIK untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaannya.
“Sejak lama kita dorong dengan penggunaan TIK. KPU tentu yang akan keluarkan perencanaan pengunaan TIK, dan BPPT yang akan membantu mengembangkan sistemnya,” ujar Hammam.
(Sumber: Antara)
