Mereka semua turut naik dalam pesawat kepresidenan, termasuk juga istri Gibran, Selvi Ananda dan anaknya yang baru berusia satu tahun empat bulan, Jan Ethes. Publik pun banyak yang menyayangkan hal ini.
Warganet acapkali mempersoalkan uang Negara yang dihamburkan untuk keperluan pribadi. Namun setelah ditelusuri, ternyata Jokowi menggunakan uang pribadi. Sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Biro Pers Sekretariat Kepresidenan Bey Machmudin.
“Presiden menegaskan bahwa seluruh biaya perjalanan dan akomodasi anggota keluarga Presiden yang turut serta dalam perjalanan ke Turki dan Jerman sejak 5 sampai 9 Juli 2017 menjadi tanggungan pribadi Presiden,” ujar Bey, Minggu (9/7/2017).
Meskipun pakai uang pribadi, banyak juga yang mempertanyakan, apakah boleh seorang Presiden memboyong keluarga besar dalam rangka kunjungan kenegaraan?
Ahli hukum dari Universitas Indonesia, Gandjar Laksmana Bonaprapta, berpendapat hal tersebut diperbolehkan.
“Aturannya ada. Tapi yang terpenting itu bukan aturan karena aturan bisa dibuat siapa saja. Logika berpikirnya begini, khusus presiden, raja, ratu, seluruh kepala negara bertugas 24 jam melekat. Kalau gubernur jam kerja dia gubernur kalau di rumah dia bukan gubernur. Sehingga segala fasilitasnya melekat,” ujar Ganjar, Rabu (5/7).
Ganjar juga menjelaskan bahwa aturan ini sudah ada sejak zaman Soeharto berkuasa di era Orde Baru. Ia menambahkan, “Sejak Orde Baru, hak pengawalan juga melekat pada istri, orang tua, anak dan cucu, termasuk menantu”.
Sementara itu, menurut ahli hukum dari Universitas Andalas, Feri Amsari, aturan protokoler Presiden boleh membawa keluarga ketika kunjungan negara.
“Ada sistem keprotokoleran yang membolehkan ini,” kata Feri terpisah.
