Kamis, April 25, 2024

Bidan Desa Lisa, Menolong Warganya Bersalin Dijamin JKN-KIS

Hulu Sungai Tengah – Menjalani profesii sebagai seorang bidan desa membuat Lisa Fahrini (28) memiliki banyak pengalaman menolong persalinan. Beberapa diantaranya adalah pengalaman menyaksikan besarnya manfaat program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dalam menjamin pesertanya.

Wanita yang telah menggeluti profesi ini sejak September tahun 2017 ini mengaku bahwa hampir setiap momen menolong pasien bersalin tidak dapat Ia lupakan. “Semua pengalaman menolong proses kelahiran seperti pengalaman baru bagi saya, karena satu orang dan yang lain selalu saja ada sisi yang membuat saya tidak bisa lupa, tingkat penanganan, tekanannya dan faktor-faktor lainnya,” ungkapnya.

“Karena memang profesi saya dan juga memberi kepuasan sendiri bagi saya apabila mampu menolong proses persalinan hingga selamat. Melihat bayi-bayi yang saya tolong saat ini tumbuh besar dan sehat adalah sebuah rasa syukur tersendiri bagi saya,” sambung Lisa.

Lisa yang merupakan bidan desa Hinas Kiri, Kecamatan Tandilang, mengungkapkan bahwa  sebagian besar warga yang ditolongnya merupakan peserta JKN-KIS dan menyandarkan jaminan pembiayaan persalinan mereka pada “kartu hijau” milik mereka tersebut. “Warga di desa Hinas Kiri sebagian besar merupakan peserta BPJS Kesehatan yang ditanggung pemerintah, dan itu menjadi sandaran sebagian besar mereka dalam mendapat layanan kesehatan termasuk melahirkan,” tutur Lisa.

Lisa menuturkan bahwa rata-rata jarak tempuh dari desa Hinas Kiri menuju rumah Sakit terdekat adalah sekitar 1,5 jam. “Di sini kami berada dibawah naungan Puskesmas Tandilang, tetapi kalau ada tindakan yang harus dilakukan di RS, jaraknya cukup jauh, sekitar 1,5 jam,” lanjutnya.

“Beberapa pengalaman saya juga menemani warga hingga ke RS, mulai dari untuk mendapat tindakan hingga menemani dan membantu pengurusan jaminannya di Loket RS maupun ke kantor BPJS Kesehatan,” ungkap Lisa. “JKN-KIS telah sangat membantu masyarakat, karena dengan kartu ini mereka jadi tidak takut untuk berobat. Dulu mungkin banyak warga melahirkan ke dukun beranak, namun sekarang sudah sebagian besar ke petugas medis dan sebagian besar menggunakan jaminan BPJS Kesehatan,” lanjut Lisa.

Terkait kerjasama dengan BPJS Kesehatan, Lisa menyatakan apresiasinya. “Sejak awal bekerjasama, saya merasa semuanya semakin mudah bagi seluruh elemen yang terlibat dalam sistem JKN-KIS ini mulai dari fasilitas kesehatan, kami sebagai bidan jejaring, dan terutama peserta. Pemanfaatan oleh peserta juga semakin mudah karena Kabupaten Hulu Sungai Tengah sudah mencapai UHC (Universal Health Coverage –red) sehingga peserta dapat didaftarkan kapan saja oleh pemerintah daerah dan langsung aktif status kepesertaannya,” ujarnya.

“Proses pengurusan jaminan BPJS Kesehatan untuk warga-warga yang saya dampingi semuanya saya rasa cukup mudah, tetapi saya tetap mendampingi karena tidak jarang pihak keluarga pasien bingung kalau harus mengurus ini dan itu,” terusnya.

Lusi menutup ceritanya dengan menuturkan terkait mekanisme klaim atas jasa pelayanan yang Ia berikan. “Semuanya mudah dan lancar, kalau dulu semuanya kita serahkan ke pihak Puskesmas, lalu dari Puskesmas yang menyampaikan ke BPJS Kesehatan. Namun, sekarang prosesnya lebih mudah dengan kami bidan langsung dapat menyampaikan berkas klaim ke BPJS Kesehatan dengan berbekal surat pengantar dari Puskesmas,” tutur Lusi.

“Satu kata kunci yang paling penting menurut saya dalam keseluruhan proses ini, baik penjaminan maupun klaim jasa pelayanan ini adalah kelengkapan dan keabsahan berkas. Kalau berkasnya lengkap dan sesuai, semuanya hanya dalam satu kali proses saja akan beres,” tutup Lusi.

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.