Moh. Cholid Baidaie menulis karena ada yang tak selesai di dalam diri, dan sebagian luka hanya bisa dijahit oleh kata-kata. Tinggal di Madura, mencatat hal-hal kecil yang sering luput dilihat, dan mempercayai bahwa setiap manusia menyimpan kisah yang layak diceritakan—terutama yang tak bersuara.