Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Barat Sunatra mengungkapkan hasil reses di Kota Bandung, sebagian warga mengeluh kekurangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Masalah ini (kekurangan air) harus cepat diatasi, sebab air merupakan kebutuhan pokok,” kata Sunatra dalam siaran persnya di Bandung, Kamis.
Ia mengatakan, masalah kekurangan air itu, ia ketahui saat menemui langsung masyarakat di Kampung Cimuncang, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, kemarin.
Berdasarkan keluhan masyarakat, kata dia, warga di Kampung Cimuncang merupakan daerah yang paling parah kekurangan air.
“Daerah Cimuncang merupakan daerah paling parah, mereka memiliki penampungan air di rumah masing-masing tetapi tidak terisi air,” kata Anggota Komisi III DPRD Jawa Barat itu.
Pemenuhan air harus menjadi perhatian khusus pemerintah, salah satunya dengan cara menjaga daerah yang menjadi resapan air seperti di kawasan Bandung utara.
Kawasan Bandung utara harus dijaga kelestariannya sebagai daerah resapan air agar penduduk di bawahnya tidak mengalami kekurangan air.
“Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus membatasi pembangunan di kawasan Bandung utara, sebab warga di bawah saat ini sudah kekurangan air, jika tidak dibatasi kondisi ini akan semakin parah,” katanya.
Dia mendesak Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat harus bersama-sama mengatasi masalah ketersediaan air bagi masyarakat.
Menurut dia, ada dua solusi jangka pendek yang dapat dilakukan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan air warga Bandung. Pertama membuat sumur artesis, dan kedua membuat penampungan air yang airnya diisi oleh Perusahaan Daerah Air Minum.
“Namun solusi itu untuk jangka pendek, sedangkan jangka panjang diperlukan upaya serius pemerintah dengan membatasi pembangunan di kawasan utara, sehingga kekeringan air tidak semakin meluas ke wilayah lain,” katanya. (Antara)