Sabtu, Juli 27, 2024

TNI: Investigasi Kecelakaan Hercules Butuh Dua Pekan

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Panglima TNI Jenderal Moeldoko (kiri) menyalami kerabat korban dan Prajurit TNI AU usai memimpin upacara penghormatan terakhir korban kecelakaan Hercules C-130 di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu (1/7). Sebanyak 16 peti jenazah tiba di Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta dari Lanud Soewondo Medan, selanjutnya jenazah akan dibawa menuju rumah duka di Jakarta, Malang, Bandung, Yogyakarta. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Panglima TNI Jenderal Moeldoko (kiri) menyalami kerabat korban dan Prajurit TNI AU usai memimpin upacara penghormatan terakhir korban kecelakaan Hercules C-130 di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu (1/7). Sebanyak 16 peti jenazah tiba di Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta dari Lanud Soewondo Medan, selanjutnya jenazah akan dibawa menuju rumah duka di Jakarta, Malang, Bandung, Yogyakarta. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Moeldoko menyatakan, hasil investigasi jatuhnya Hercules C-130 di, Medan yang dilakukan TNI Angkatan Udara masih belum bisa diutarakan ke publik, karena membutuhkan waktu dua pekan.

“Hingga saat ini tim investigasi dari TNI AU masih berusaha mencari tahu penyebab kecelakaan tersebut. Butuh waktu. Jangan sampai nanti ketika dikeluarkan enggak tahunya salah. Itu harus dihindari dan harus seteliti mungkin,” kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko di kantornya di Jakarta, Kamis siang ini.

“Mabes TNI juga telah mengirim tim untuk melihat dari sisi nonteknis baik prosedur, mekanisme maupun operasional. Mereka akan melihat apa yang salah dari sisi itu, protapnya dijalankan atau tidak,” kata dia.

Proses penyelidikan akan memakan waktu sekitar dua minggu, karena harus lebih detil. “Pasti nanti akan kami publikasikan kalau sudah keluar hasilnya,” ujar Moeldoko.

Meski pesawat sudah tua, menurut dia, mesinnya masih terbilang bagus karena rutin dirawat. Pesawat Hercules C 130 pun masih layak terbang.

“Jadi, kekuatan Hercules kita itu yang angkatan 1960-an ada delapan unit. Pesawat Hercules yang sekarang itu buatan 1960 dan mulai digunakan pada 1964.”

Pesawat yang sebelumnya berfungsi sebagai tengker ini memang sudah beralih fungsi menjadi kargo. Jumlah jarak tempuhnya juga tidak banyak.

“Sehingga kalau dilihat hitungan kilometernya masih muda,” katanya.

Pesawat Hercules C-130 jatuh dengan posisi terbalik di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Selasa lalu, sekitar pukul 11.50 WIB. Pesawat tersebut lepas landas dari Pangkalan Udara (Lanud) Suwondo, Medan sekitar pukul 11.48 WIB.

Pesawat buatan tahun 1964 itu hendak menuju Kepulauan Natuna untuk menjalankan misi Penerbangan Angkutan Udara Militer untuk pengiriman logistik.

Pesawat yang dikemudikan Kapten Penerbang Sandy Permana itu sempat menghubungi menara Air Traffic Control (ATC), 2 menit usai lepas landas dan menginformasikan telah terjadi kerusakan.

Saat itu, pilot juga meminta untuk kembali Lanud Suwondo. Belum sempat dibalas, ATC sudah kehilangan kontak. Pesawat kemudian diketahui jatuh di pemukiman warga di Jalan Jamin Ginting. (Antara)

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.