Menjelang Hari Raya Idul Fitri, harga daging sapi di berbagai daerah di Indonesia cenderung meningkat. Fenomena ini biasa terjadi di setiap tahun diiringi dengan permintaan daging sapi yang juga melonjak. Kenaikan harga daging sapi berkisar antara 20 ribu hingga 40 ribu rupiah per kilogram atau sebesar 30 persen dari harga sebelumnya.
Permintaan daging sapi menjelang Idul Fitri di Pekanbaru juga meningkat antara 100 hingga 120 ekor sapi per hari. Hal ini membuat Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekanbaru telah mempersiapkan stok sapi sebanyak 120 ekor per hari untuk memenuhi kebutuhan daging hingga Idul Fitri 1436 H.
“Stok daging potong setiap hari kita siapkan 120 ekor,” ungkap El Syabrina, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Pekanbaru.
Mahalnya harga daging sapi lokal menjelang Idul Fitri membuat permintaan sapi impor meningkat. Banyak masyarakat yang akhirnya beralih ke sapi impor yang memiliki harga yang relatif lebih murah dari sapi lokal. Harga sapi impor berkisar antara 80 ribu hingga 90 ribu rupiah per kilogram sedangkan sapi lokal harganya sudah diatas 110 ribu rupiah. Bahkan di Belitung Timur, harga sapi sudah menyentuh 160 ribu rupiah per kilogram.
Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, mengatakan bahwa Indonesia akan mengimpor daging sapi dari Australia sebanyak 270 ribu ekor menjelang Hari Raya Idul Fitri untuk memenuhi kebutuhan akan daging sapi. Tentu ini menjadi tantangan tersendiri pagi para pedagang sapi lokal khususnya di pasar tradisional.
Mahalnya harga sapi lokal juga dipengaruhi oleh ongkos pengiriman yang mahal. Ritongga, salah satu pengusaha pembibitan sapi Bali mengungkapkan ongkos pengiriman sapi ke Jabodetabek yaitu 550 ribu rupiah per ekor. Ini yang akhirnya membuat produsen sapi menaikan harga daging dan menyesuaikan dengan ongkos pengiriman.
Menurut data yang dilangsir dari Meat and Livestock Australia, Penjualan sapi ke Indonesia pada tahun 2013/2014 mencapai 624.749 ekor dengan nilai sebesar 4,66 triliun rupiah. Meningkat drastis dari tahun 2012/2013 yang hanya berjumlah 271.328 ekor dengan nilai sebesar 1,76 triliun rupiah. Dengan permintan sapi impor yang cukup tinggi pada tahun ini, tidak menutup kemungkinan jika penjualan sapi ke Indonesia akan terus meningkat.
Pemerintah sebaiknya mengurangi ketergantungan masyarakat akan sapi impor dan membantu para produsen sapi agar menghasilkan sapi terbaik dengan harga yang sesuai. Sapi lokal di Indonesia juga memiliki banyak keunggulan. Untuk rasa dan tekstur daging memang banyak pihak menilai daging sapi lokal lebih enak dari pada sapi impor. Namun karena harganya yang cukup tinggi maka banyak masyarakat yang akhirnya mengkonsumsi daging sapi impor.