Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu pagi bergerak menguat 0,04 persen menjadi Rp 13.367 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 13.373 per dolar AS.
Penguatan ini dibayangi melemahnya sebagian besar Mata uang Asia tenggara, kecuali ringgit Malaysia yang menguat 0,16 persen. Mata uang yang melemah adalah dolar Singapura yang melemah sebesar -0,1 persen, peso Filipina melemah -0,06 persen, baht Thailand -0,35 persen.
Kepala Valuta Asing dan Perdagangan Uang Sumitomo Mitsui Banking Corp Masato Yanagiya mengatakan penguatan rupiah dipengaruhi oleh indeks dolar Amerika Serikat yang melanjutkan pelemahannya, setelah pada penutupan perdagangan kemarin anjlok.
Dolar mengalami penurunan terbesar dalam sebulan, karena permintaan untuk mata uang tersebut berkurang di tengah tidak adanya data baru untuk memberikan petunjuk tentang kebijakan moneter AS, sebelum Federal Reserve bertemu pekan depan. “Bahkan, pada penutupan perdagangan Selasa, indeks dolar anjlok setelah menyentuh puncak dalam tiga bulan perdagangan,” katanya.
Untuk itu, Ia menyarankan masyarakat untuk berhati-hati ketika membeli dolar. “Mengantisipasi kenaikan suku bunga September,”katanya.
