Pemerintah akan mengurangi jumlah penerima subsidi listrik pada 2016 nanti. Jika pada tahun ini terdapat 44 juta pelanggan, nantinya akan dikurangi menjadi 15,5 juta pelanggan. Menurut Sofyan Basir, Direktur Utama PLN, pada Selasa (30/6), rakyat miskin di Indonesia saat ini berjumlah 15,5 juta orang, oleh karena itu merekalah yang nantinya akan berhak menerima subsidi listrik.
Sofyan juga menambahkan, pemerintah turut mengajukan perubahan mekanisme mengenai pemberian subsidi listrik tersebut. Dalam hal ini, pemerintah mengajukan pengalihan subsidi listrik dari subsidi harga ke subsidi orang. Lebih lanjut, mekanisme yang akan dilakukan adalah mengisi deposit ke rekening pengguna listrik yang tergolong warga miskin.
Sebelumnya, Menteri Sudirman Said dalam rapat kerja Komisi VII DPR RI di Jakarta mengatakan, target 10 besar penerima subsidi listrik akan direncanakan di RAPBN 2016. Alokasi subsidi tersebut adalah sebesar Rp 28 triliun bagi pelanggan dengan daya 450 Volt Ampere (VA) dan subsidi sebesar Rp 31 triliun bagi pelanggan dengan daya 900 VA. Total subsidi yang diterima oleh kedua golongan tersebut mencapai Rp 59,40 triliun atau sama dengan 89,2% dari total subsidi.
Pengurangan subsidi listrik yang diberlakukan pemerintah ini dikatakan dapat menghemat listrik sebanyak Rp 4 triliun. Sedangkan menurut Sudirman, penghematan listrik ini dapat tercapai jika tarif listrik dinaikan sebesar 5% per 3 bulan pada 2016 nanti. Menurutnya, kenaikan tarif tersebut akan diberlakukan untuk semua golongan kecuali bagi pelanggan dengan daya 450 VA dan 900 VA dengan pemakaian listrik di bawah 60 kWh.
Saat subsidi listrik dikurangi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral juga tengah mengusulkan penambahan anggaran subsidi listrik untuk tahun depan. Kementerian ESDM mengajukan nilai subsidi listrik tahun 2016 menjadi Rp 73 triliun. Jumlah ini meningkat dari tahun lalu yang hanya Rp 66 triliun. [*]