Sabtu, April 27, 2024

Nasib WNI di Yunani

Ilustrasi Warga yang melakukan aksi demo pro Uni Eropa terpantul jendela kaca di Irakilo, kepulauan Kreta, Yunani, Kamis (2/7). Perdana Menteri Alexis Tsipras mengatakan pada warga Yunani bahwa permasalahan yang mereka hadapi akibat penutupan bank "tidak akan lama", dan mengatakan ia berharap dapat meraih kesepakatan dengan kreditur 48 jam setelah referendum hari Minggu esok./ANTARA FOTO/REUTERS
Ilustrasi Warga yang melakukan aksi demo pro Uni Eropa terpantul jendela kaca di Irakilo, kepulauan Kreta, Yunani, Kamis (2/7). Perdana Menteri Alexis Tsipras mengatakan pada warga Yunani bahwa permasalahan yang mereka hadapi akibat penutupan bank “tidak akan lama”, dan mengatakan ia berharap dapat meraih kesepakatan dengan kreditur 48 jam setelah referendum hari Minggu esok/ANTARA FOTO/REUTERS

Krisis yang terjadi di Yunani sangat berdampak kepada WNI yang menetap di sana. Krisis yang dialami Yunani berakibat banyak aspek mengalami kerugian. Salah satunya adalah banyak perusahaan yang akhirnya gulung tikar dan terpaksa menghentikan para pekerjanya. Sebagian besar WNI di Yunani, khususnya di Athena kehilangan pekerjaan dan mulai kembali ke Indonesia atau pindah ke negara lain.

“Sebagian besar WNI yang bekerja di sektor informal kehilangan pekerjaannya,” ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir.

Data dari Kementerian Luar Negeri mencatat di Yunani tedapat 1.046 WNI. Sebagian WNI bekerja di sektor informal dan sebagian besar sudah kehilangan pekerjaan akibat krisis. Arrmanatha Nasir juga menjelaskan bahwa para pekerja WNI di Yunani terancam karena terkena dampak perekonomian Yunani yang hampir bangkrut.

Sebagian WNI di sana ada yang masih bertahan dengan bisnis kecil-kecilannya. Sebagian WNI membangun sebuah bisnis untuk bertahan dari krisis yang sebenarnya sudah terjadi sejak 2009.

Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Ngadinem Sansuito. Seorang pekerja rumah tangga di Yunani memanfaatkan keahliannya dalam membuat tempe, tahu, dan telur asin. Ia mulai menambah penghasilannya dengan berjualan tempe semenjak gajinya dipotong sebesar 25% akibat krisis.

Ngadinem menjelaskan bahwa bisnisnya dapat membantu kondisi keuangan selama krisis. Pendapatanya per bulan sekitar € 300 hingga € 400 atau sekitar Rp 4,5 juta hingga Rp 6 juta.

Arrmanatha Nasir juga menyatakan kebangkrutan Yunani dapat berdampak bagi Indonesia walaupun tidak terlalu signifikan. Salah satu dampak yang dirasakan adalah pada sektor perdagangan. “Indonesia punya banyak hubungan baik dengan Yunani, salah satunya perdagangan,” kata Arrmanatha.

Selain itu, krisis Yunani akan sedikit banyak berdampak pada ekspor Indonesia ke Yunani. Komoditi ekspor utama Indonesia ke negara itu adalah kelapa sawit dan produk pertanian. Nilai perdagangan Indonesia dengan Yunani mencapai US$ 200 juta per tahun. “Tidak besar tapi cukup signifikan,” kata Arrmanatha. [*]

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.