Minggu, Desember 8, 2024

Menteri Kehutanan: Tingkat Kebakaran Lahan Menurun

- Advertisement -
Ilustrasi/Kobaran api dan asap pekat dalam kebakaran terjadi di kawasan hutan produksi terbatas di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis, Riau, Kamis (5/3). Kebakaran di wilayah utara Riau belum bisa ditanggulangi optimal karena minimnya akses menuju lokasi kebakaran hutan dan cuaca kemarau ekstrim, meski pemerintah dan pihak swasta sudah berupaya menanggulangi kebakaran lahan dan hutan agar tidak meluas. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Ilustrasi/Kobaran api dan asap pekat dalam kebakaran terjadi di kawasan hutan produksi terbatas di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis, Riau, Kamis (5/3). Kebakaran di wilayah utara Riau belum bisa ditanggulangi optimal karena minimnya akses menuju lokasi kebakaran hutan dan cuaca kemarau ekstrim, meski pemerintah dan pihak swasta sudah berupaya menanggulangi kebakaran lahan dan hutan agar tidak meluas. ANTARA FOTO/FB Anggoro

Menteri Kehutanan, Siti Nurbaya mengatakan, terjadi penurunan tingkat kebakaran lahan yang ada di Indonesia pada tahun ini, sebesar 37 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2014.

“Pada tahun lalu, jumlah titik api yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia pada periode yang sama ada 9.254 titik api, sedangkan sekarang dengan periode yang sama, terjadi penurnan cukup tajam, di mana hanya ada 3.500 titik. Artinya ini turun sekitar 37 persen,” kata Siti Nurbaya saat melakukan kunjungan kerja, di Kalimantan Barat, Jumat siang ini.

Menurutnya, penurunan angka itu menjadi suatu kemajuan yang sangat baik, karena meski pembakaran lahan masih terjadi, namun setidaknya ada penurunan dibanding tahun lalu.

Namun, yang lebih penting, kata dia, peran perusahaan swasta, khususnya yang bergerak di bidang perkebunan. Karena sejauh ini, perusahaan swasta memiliki luasan lahan olahan yang cukup besar hampir di seluruh wilayah Indonesia.

“Jika perusahaan swasta tidak ikut dilibatkan, tentu ini akan sulit untuk melakukan upaya pencegahan dan pemadaman api, bila terjadi kebakaran lahan,” kata Siti Nurbaya.

Di tempat yang sama, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA Kalimantan Barat, Sustyo Iriono mengatakan, jumlah titik api di Kalimantan Barat selama tahun ini juga menurun. Pada periode yang sama tahun lalu terjadi 2.712 titik api, namun pada tahun ini hanya ada 373 titik api.

“Jumlahnya jelas sangat menurun dibanding tahun lalu. Namun, karena turun, bukan berarti kita bisa bersantai saja karena kita tetap akan melakukan upaya pencegahan pembakaran lahan,” katanya. (Antara)

Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.