Korea Utara hari ini mengancam membalas jika Korea Selatan tidak memulangkan tiga warganya, yang diselamatkan dari kapal nelayan, yang ditemukan terapung.
Kapal penjaga pantai Korea Selatan menyelamatkan lima nelayan, Sabtu baru-baru ini setelah kapal mereka ditemukan terapung melintasi perbatasan laut di pantai timur.
Tiga di antaranya mengungkapkan keinginan tinggal di Korea Selatan, sementara dua lagi ingin pulang.
Pihak Korea Selatan kemudian mengirim pesan kepada Korea Utara bahwa mereka akan mengembalikan dua nelayan, yang meminta dipulangkan lewat perbatasan desa gencatan senjata Panmunjom.
Namun Korea Utara menolak tawaran Korea Selatan dan bersikeras bahwa kelimanya harus dipulangkan.
“Jika Korsel terus menahan di luar keinginan mereka, kami akan mengambil langkah tegas,” kata kepala palang merah Korea Utara Kang Su-Rin seperti dikutip laman resmi Pyongyang Uriminzokkiri.
“Kami akan melihat sikap Korea Selatan,” katanya.
Ia tidak menjelaskan aksi apa yang akan diambil sebagai balasan.
Ia menyerang Korea Selatan karena “terus menerus memaksa” warga Koea Utara yang tersesat untuk membelot, dan menyerukan pemulangan segera kelima orang tersebut.
Kebijakan Korea Selatan mengizinkan nelayan Korea Utara yang terdampar untuk memutuskan apakah mereka akan kembali atau tidak.
Korea Selatan memulangkan dua nelayan Korea Utara yang diselamatkan di lepas pantai timur pada februari dan lima lainnya pada Juni setelah penyelidik memastikan bahwa mereka memang ingin pulang.
Sejauh ini sekitar 28 ribu warga Korea Utara bermukim di Korea Selatan sejak berakhirnya Perang Korea pada 1950-1953. Korea Utara biasanya memulangkan nelayan Korea Selatan yang diselamatkan di dalam wilayah perairannya, meskipun beberapa ditahan di sana, kemungkinan diluar kemauan mereka. (Antara/AFP)