Senin, Oktober 14, 2024

Kapal PBB Pengangkut Makanan Menuju Yaman

Ranah, Rantau dan Jokowi

Membedah Anxiety

Seorang remaja putri menangis mengetahui sang ayah tewas akibat serangan udara pimpinan Saudi di ibukota Yaman, Sanaa, Senin (13/7). Serangan udara tersebut menewaskan 21 warga sipil di Sanaa pada hari Senin pagi, menurut kerabat korban dan petugas medis kepada Reuters, dua hari setelah dimulainya gencatan senjata kemanusiaan ditengahi PBB dan tidak diakui Riyadh. ANTARA FOTO/REUTERS/Khaled Abdullah
Seorang remaja putri menangis mengetahui sang ayah tewas akibat serangan udara pimpinan Saudi di ibukota Yaman, Sanaa, Senin (13/7). Serangan udara tersebut menewaskan 21 warga sipil di Sanaa pada hari Senin pagi, menurut kerabat korban dan petugas medis kepada Reuters, dua hari setelah dimulainya gencatan senjata kemanusiaan ditengahi PBB dan tidak diakui Riyadh. ANTARA FOTO/REUTERS/Khaled Abdullah

Sebuah kapal yang membawa bantuan pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang cukup untuk memberi makan 180 ribu orang selama satu bulan, merapat di pelabuhan Aden, Yaman, Selasa. Kapal itu telah menunggu selama hampir empat minggu, kata seorang juru bicara Program Pangan Dunia (WFP).

Aden dan provinsi-provinsi selatan lain dari Yaman sebagian besar tidak dapat diakses oleh bantuan pangan Perserikatan Bangsa Bangsa, dan sekitar 13 juta orang lebih dari setengah populasi  diperkirakan berada dalam situasi “kritis” atau “darurat” kerawanan pangan.

“Ini adalah kapal sewaan pertama WFP yang berlabuh di pelabuhan sejak konflik meletus pada akhir Maret,” kata juru bicara Peter Smerdon.

“Kami memiliki kapal sewaan tambahan lain yang siaga menuju Aden membawa lebih banyak makanan dan bahan bakar.”

Pekan lalu WFP menegosiasikan masuknya konvoi truk makanan ke Provinsi Aden, namun mengatakan mengirimkan kapal tidak mungkin karena pertempuran berkecamuk di sekitar wilayah pelabuhan.

Sejak pemerintah Yaman dan koalisi pimpinan Arab Saudi memerangi milisi Houthi, kebuntuan beberapa bulan telah dapat diatasi dengan direbutnya bandara dan kemudian mendorong Huthi dari benteng terakhir mereka di barat kota.

Smerdon menyeru pihak-pihak yang bertikai untuk memungkinkan distribusi bantuan makanan dari kapal dan untuk memungkinkan dimulainya kembali perdagangan komersial, yang katanya adalah satu-satunya cara untuk memenuhi kebutuhan pangan Yaman.

“Kami (PBB) tidak bisa mengisi kekurangan tersebut,” katanya. “Kekurangan itu hanya bisa diisi oleh sektor komersial yang diizinkan untuk mengimpor makanan dan mengirimkannya ke seluruh negeri.” (Antara/Reuters)

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.