Presiden Joko Widodo meminta agar realisasi atau pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015 tidak dibandingkan dengan 2014 karena kondisinya berbeda.
“Bedakan, dalam penyusunan APBNP 2015 ada proses politik dan administrasi yang memakan waktu,” kata Presiden dalam silahturahmi dengan akademisi dan pelaku usaha di Jakarta Convention Center Jakarta, Kamis.
Jokowi mengatakan dirinya dilantik menjadi Presiden pada pertengahan Oktober 2014 ketika APBN 2015 sudah disetujui di DPR.”Kemudian kita ajukan APBN Perubahan, dan pada Februari 2015 disetujui, ada proses administrasi sekitar dua bulan sehingga APBN baru bisa digunakan awal Mei tahun ini,” katanya.
Presiden menyebutkan meskipun ada keterlambatan penggunaan APBN 2015 namun pada akhir Juni belanja pemerintah sudah mencapai Rp 770 triliun. “Sekitar 39 persen dari total anggaran. “Ini akan terus digas agar belanja terkait rakyat meningkat,” katanya.
Kepala Negara juga menyebutkan penyusunan APBN 2016 pada 2015 akan dipercepat sehingga pada awal Januari bisa dicairkan dananya. “Tahun ini akan mulai, begitu Agustus disetujui, Oktober lelang dimulai, kontrak dilakukan Januari dan uang langsung keluar,” katanya.(ANTARA)