Iran berkomitmen pada kewajibannya berdasarkan kesepakatan yang dicapai dengan negara besar baru-baru ini di Wina, Austria, kata Kementerian Luar Negeri Iran di dalam pernyataan.
“Iran berkomitmen untuk secara tulus melaksanakan kewajiban sukarelanya berdasarakn Rencana Aksi Menyeluruh Bersama (JCPOA), asalkan pihak Amerika Serikat dan Eropa melakukan tindakan yang sama berkaitan dengan pencabutan sanksi dan pembatasan atas Iran,” kata pernyataan yang dikeluarkan setelah kesepakatan itu disahkan dengan suara bulat oleh resolusi Dewan Keamanan PBB pada Senin, kemarin.
Pencabutan sanksi dan pembatasan terhadap Iran oleh Amerika Serikat dan Eropa, menurut JCPOA, berarti pengusaha asing dan Iran akan bisa melakukan kesepakatan dengan Iran secara leluasa tanpa ada rasa takut, katanya.
Iran akan melanjutkan kerja samanya dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) guna menerapkan protokol tambahan guna menjamin program nuklirnya telah dan akan tetap bertujuan damai, kata pernyataan tersebut.
Iran secara aktif akan bekerjasama dengan tetangganya dan masyarakat internasional guna menanggulangi aksi teror dan fanatik untuk mendorong kestabilan dan perdamaian, kata pernyataan itu.
JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action), yang dicapai antara Iran dan negara besar dunia di Wina pekan lalu mengenai program nuklir Iran adalah langkah penting guna menyelesaikan krisis yang tak perlu mengenai program nuklir Iran berdasarkan dialog dan saling menghormati.
Iran menentang pembuatan, penimbunan dan penggunaan senjata nuklir dan memandang penggunaan senjata penghancur massa sebagai perbuatan tak manusiawi yang bertolak-belakang dengan keamanan dan perdamaian internasional, kata pernyataan itu.
Pada 14 Juli baru-baru ini, Iran akhirnya mencapai kesepakatan dengan P5+1 (Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, Tiongkok ditambah Jerman) mengenai program nuklirnya setelah proses lebih dari 18 bulan, mirip pembicaraan maraton. (Antara/ Xinhua-OANA)