Jumat, Oktober 4, 2024

Ini Kendala yang Dialami Pemudik Kapal Laut

Ilustrasi para penumpang KM Kelud dari Pulau Jawa dan Batam turun dari kapal saat tiba di Terminal Dermaga Pelabuhan Belawan Medan, Sumatera Utara, Senin (13/7). Sebanyak 2.838 pemudik dari Tanjung Priok Jakarta dan Batam itu tiba di Medan untuk merayakakan Lebaran bersama keluarga/ANTARA FOTO/Septianda Perdana
Ilustrasi para penumpang KM Kelud dari Pulau Jawa dan Batam turun dari kapal saat tiba di Terminal Dermaga Pelabuhan Belawan Medan, Sumatera Utara, Senin (13/7). Sebanyak 2.838 pemudik dari Tanjung Priok Jakarta dan Batam itu tiba di Medan untuk merayakakan Lebaran bersama keluarga/ANTARA FOTO/Septianda Perdana

Kenaikan jumlah pemudik dengan menggunakan kapal laut diprediksi meningkat 3% di tahun ini. Kementerian Perhubungan mencatat pada 2013 pemudik kapal laut mencapai angka 1,5 juta orang. Pada 2014, jumlahnya menjadi 1,6 juta orang. Namun, kenaikan tersebut tidak dibarengi dengan persiapan armada kapal yang baik

Seperti yang dialami oleh pemudik kapal kelas ekonomi dari Gorontalo, Sulawesi Tenggara yang mengeluhkan tidak mendapat tidur di dek KM Tilongkabila. Puluhan penumpang akhirnya memadati lorong-lorong dan tangga. Hal serupa juga terjadi di KM Sabuk Nusantara 33 yang melayani rute Ambon menuju Kabupaten Seram. Padahal, perjalanan kapal ini membutuhkan waktu 14 jam.

Pada tahun 2014 ini penumpang kapal akan dibatasi. Pada tahun sebelumnya, pihak Kementerian Perhubungan tidak melakukan pembatasan penumpang kapal. Hal tersebut menyebabkan jumlah penumpang kapal yang lebih 400% dari kapastitas kapal. Tahun ini, batas maksimal penumpang kapal menjadi 135% dari kapasitas kapal.

Pembatasan penumpang kapal ini tidak dibarengi dengan penambahan jumlah armada kapal. Seperti yang terjadi pada sejumlah calon pemudik yang berada di Pelabuhan Sampit, Kalimantan Timur. Sebanyak 300 orang tidak mendapatkan tiket lantaran kebijakan pembatasan penumpah kapal. Pada mudik Lebaran tahun ini, PT. Pelayaran Indonesia (Pelni) mengoperasikan 25 unit kapal.

Selain itu, para pemudik juga mengeluhkan tarif kapal yang mengalami kenaikan pada masa mudik Lebaran. Seperti yang terjadi pada kapal rute Gorontalo hingga Raha. Sebelumnya, tarif rute ini sebesar Rp 270 ribu. Pada masa mudik Lebaran tarifnya mencapai Rp 320 ribu.

Para pemudik kapal juga masih mengeluhkan belum adanya transportasi dari dermaga kapal menuju kota. Hal ini yang menjadi permasalahan pemudik kapal dari tahun ke tahun. Para pemudik terpaksa menggunakan transportasi ilegal yang tidak memiliki patokan tarif. Hal tersebut merugikan pemudik mengingat tarifnya menjadi mahal.[*]

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.