Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan total impor Indonesia dalam kurun waktu enam bulan terakhir atau periode Januari sampai Juni 2015 mengalami penurunan sebanyak 17,81 persen.
“Atau nilai impor Indonesia pada semester tersebut jumlahnya sebesar US$73,94 miliar. Nilai ini turun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni mencapai US$89,95 miliar,” kata Kepala Badan Pusat Statistik, Suryamin, di Jakarta, Rabu (15/7).
Dia menjelaskan, total nilai impor tersebut masing-masing disumbang dari sektor migas sebesar US$13,09 miliar. Sementara dari sektor non migas menyumbang sebanyak US$60,83 miliar.
“Kinerja impor yng turun ini terjadi pada sektor migas yang turun cukup drastis yakni sebesar 39,91% menjadi US$8,69 miliar. Sedangkan non migas turun sebesar 10,74% menjadi US$7,31 miliar,” ujar Suryamin.
“Adapun penurunan impor migas disebabkan oleh turunnya impor minyak mentah, hasil minyak dan gas masing-masing menjadi USD2,69 miliar, USD5,48 miliar dan USD518,4 juta.”
Lebih lanjut, Suryamin mengatakan, adapun bulan terakhir atau Juni 2015 nilai impor Indonesia mengalami penurunan sebanyak 17,42 persen menjadi USD12,96 miliar jika dibandingkan dengan Juni 2014. Namun, impor di Juni 2015 naik 11,63 persen dibandingkan Mei 2015.
Ini karena migas turun sebanyak 24,06%, minyak mentah 25,57 persen. Sementara untuk Impor nonmigas, di Juni 2015 mencapai US$10,39 miliar atau naik 8,95 persen dibandingkan Mei 2015. Namun, mengalami penurunan 15,58 persen dibanding Juni 2014.
“Adapun peningkatan impor nonmigas terbesar Juni adalah mesin dan peralatan mekanik US$0,41 miliar dengan share 26,36 persen, sedangkan penurunan terbesar adalah golongan kapal laut dan bangunan terapung dengan US$0,30 miliar dengan share 82,62 persen,” ujarnya. [*]
