Arus mudik dari Pulau Jawa menuju Pulau Sumatera yang melintasi Selat Sunda pada hari H1 Lebaran 2015 masih ramai dan perjalanannya lancar.
Dari Selat Sunda, Jumat, dilaporkan pemudik umumnya menggunakan kendaraan pribadi. Di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten, kendaraan pemudik langsung diarahkan menuju dermaga-dermaga penyeberangan untuk selanjutnya masuk ke kapal.
Kendaraan pemudik umumnya bermuatan penuh mengangkut anggota-anggota keluarga yang ingin berlebaran di Sumatera. Karena itu, meski loket-loket tiket tidak terlalu padat antrian, kapal penuh muatan penumpang dari kendaraan pribadi.
Hal itu juga terlihat pada KMP Portlink yang berangkat menuju Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Lampung sekitar pukul 12.00 WIB. Penumpang memadati ruang-ruang yang ada.
Begitu juga tempat parkir kendaraan penuh dengan kendaraan pribadi. Rata-rata pemudik berasal dari Jakarta dan sekitarnya yang ditandai dari plat nomor kendaraan B.
Setiba di Bakauheni setelah melayari Selat Sunda selama sekitar 2,5 jam, perjalanan dilanjutkan ke wilayah-wilayah yang dituju. Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) pada lebaran ini tampak lebih rapi dan tak ada kerusakan berarti.
Kendaraan bisa dipacu dengan kecepatan 80-100 kilometer per jam sehingga waktu tempuh Bakauheni-Bandarlanjut bisa sekitar 1-1,5 jam. Larangan truk melintas di jalur itu selama musim mudik dan balik menambah kelancaran perjalanan.
Apalagi pada hari H tersebut pemudik yang menggunakan sepeda motor di kapal ini hanya beberapa orang.
Lancar
Arus mudik Lebaran 2015 melalui Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, dinilai berjalan lancar karena antrian kendaraan tidak mengular hingga ke Jalan Cikuasa Atas.
“Kami terus mempertahankan pelayanan yang optimal itu pada mudik mendatang dengan tidak terjadi antrean kendaraan hingga ke luar area pelabuhan,” kata Bagian Humas PT ASDP Merak Mario Sardadi Oetomo di Merak, Jumat.
Ia mengatakan, ASDP Merak terus bekerja keras untuk kelancaran arus mudik dengan meningkatkan pelayanan yang lebih baik sehingga penumpang merasa nyaman dan aman.
ASDP Merak juga menambah kapal yang beroperasi jika terjadi lonjakan penumpang yang hendak menyeberang menuju Pulau Sumatera.
Selain itu juga kegiatan bongkar muat dipercepat hingga di bawah 1 jam.
Dengan demikian, ujar dia, kepadatan penumpang pejalan kaki maupun penumpang di atas kendaraan bisa dikendalikan.
“Kami memberikan apresiasi terhadap petugas di lapangan sehingga arus mudik berjalan lancar dan aman,” katanya.
Menurut dia, kelancaran Pelabuhan Merak tersebut karena didukung oleh berbagai pihak seperti Kementerian Perhubungan, polisi, TNI, Kementerian Kesehatan, dan operator kapal.
Bahkan, arus mudik tahun ini tidak ada korban kejahatan, seperti copet, hipnotis, pembiusan dan pemerasan.
“Kami berharap ke depan pengamanan terus diperketat sehingga tidak ada penumpang yang menjadi korban kejahatan,” katanya.
Mario menyebutkan, puncak mudik Pelabuhan Merak jatuh pada H-3 atau Selasa (14/7) mencapai 124.808 orang. Dari 124.808 orang itu terdiri atas penumpang pejalan kaki sebanyak 23.740 orang dan penumpang di atas kendaraan 100.808 orang.
Sedangkan, jumlah kendaraan tercatat 30.018 unit terdiri dari roda dua sebanyak 19.197 unit, roda empat 9.860 unit, bus 557, kendaran di atas roda empat 10.821 dan truk 404 unit.
“Kami terus meningkatkan kualitas pelayanan sehingga arus mudik lancar dan selamat sampai tujuan,” ujarnya. [ANTARA]