Rabu, Oktober 9, 2024

Akibat Kabut Asap, 6 Penerbangan di Pontianak Ditunda

Ilustrasi/Sejumlah penerbangan di Sumatera dan Kalimantan dihentikan sementara akibat kabut asap yang melanda kawasan tersebut/ANTARA
Ilustrasi/Sejumlah penerbangan di Sumatera dan Kalimantan dihentikan sementara akibat kabut asap yang melanda kawasan tersebut/ANTARA

Hari ini, ada enam penerbangan mengalami keterlambatan hingga satu jam akibat kabut asap di sekitar Bandara Supadio Pontianak.

“Sejak pukul 06.00 hingga 07.00 WIB pagi tadi jarak pandang di Bandara Supadio hanya 300 meter. Hal ini mengakibatkan enam penerbangan mengalami ‘delay’ (penundaan) dan baru bisa terbang sekitar pukul 08.00 WIB,” kata Staf Ahli PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Supadio Pontianak Syarif Usmulyani di Sungai Raya, Senin.

Enam pesawat yang tidak bisa terbang sesuai jadwal adalah empat pesawat yang akan datang dari Jakarta dan dua pesawat dari Ketapang.

Hal itu mengakibatkan beberapa penerbangan lainnya dari Pontianak menuju daerah luar Kalimantan Barat juga terlambat.

“Bandara baru bisa dibuka pada pukul delapan tadi pagi, karena sampai pukul tujuh jarak pandang baru sekitar 500 meter. Hal ini jelas mengakibatkan jadwal penerbangan lainnya juga mengalami keterlambatan,” tuturnya.

Dia memprediksikan, hal ini masih akan terjadi sampai Selasa besok pagi, bahkan ketebalan kabut akan semakin tinggi melihat semakin banyaknya aktivitas pembakaran lahan yang terjadi di Kalimantan Barat.

“Kita berharap ada hujan yang akan terjadi di Kalbar, dalam waktu dekat. Karena kalau tidak ada hujan, ketebalan asap jelas akan semakin bertambah, dan jadwal penerbangan akan kembali tertunda,” katanya.

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Pontianak yang diwakili oleh  Supadio mengatakan, dari pantauan yang dilakukan pihaknya, sampai 5 Juli ini ada sekitar sembilan titik api (hotspot) yang tersebar pada beberapa daerah di Kalimantan Barat.

“Dari pantauan kita, dua titik ‘hotspot’ terjadi di Bengkayang, satu titik di Kubu Raya, dua di Landak, satu di Melawi, dua di Sambas dan satu di Saanggau,” katanya.

Jarak pandang pada pagi hari kisaran 300 sampai 500 meter sampai pada pukul 07.00. Baru pada pukul 07.50 jarak pandang mencapai 800 meter.

Biasanya, berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, memasuki bulan Mei sampai Juli, banyak terjadi pembakaran lahan di Kalimantan Barat.

“Makanya, kita harapkan agar masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan, karena sebagian wilayah Kalbar saat ini curah hujannya memang masih rendah,” katanya. (Antara)

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.