Brazil, Rusia, India, Tiongkok dan Afrika Selatan (BRICS) percaya bahwa penyelesaian konflik Israel-Palestina dapat berkontribusi baik untuk hasil yang positif dari krisis lain di kawasan dan untuk mempromosikan perdamaian yang berkelanjutan di Timur Tengah.
Hal itu disampaikan para pemimpin BRICS dalam sebuah pernyataan yang ditandatangani setelah pertemuan puncak di Ufa, ibu kota Bashkiria, Republik Rusia, Kamis. BRICS merupakan akronim untuk kelompok lima negara tersebut di atas yang pertumbuhan ekonominya tinggi.
“Kami menyeru Israel dan Palestina untuk melanjutkan perundingan yang mengarah ke solusi dua negara, dengan Negara Palestina yang berkelanjutan hidup berdampingan dalam damai dengan Israel, dalam suatu perjanjian perbatasan yang disepakati bersama dan diakui secara internasional berdasarkan garis 1967 dengan Jerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” kata deklarasi itu.
“Kami menentang kegiatan pembangunan permukiman Israel terus menerus di Wilayah Pendudukan yang secara serius melanggar hukum internasional dan merusak upaya perdamaian dan mengancam konsep solusi dua-negara,” kata deklarasi itu.
Kelima pemimpin itu juga menyambut semua inisiatif yang bertujuan untuk mencapai kesatuan intra-Palestina dan mendesak para pihak dalam proses tersebut untuk memfasilitasi secara maksimal pelaksanaan kewajiban internasional yang diasumsikan oleh Palestina.
“Kami mendorong negara-negara yang berpartisipasi dalam Konferensi Internasional Donor tentang Rekonstruksi Jalur Gaza di Kairo pada 2014 untuk memenuhi janji mereka dan meminta pemerintah Israel dan Palestina agar menciptakan kondisi yang diperlukan untuk menyalurkan bantuan internasional bagi rakyat Palestina,” kata deklarasi itu. (Antara/OANANews)