Anggaran untuk Kementerian Pariwisata tahun 2016 naik menjadi Rp 5 triliun atas perintah presiden. Anggaran tersebut mengalami kenaikan dari yang sebelumnya hanya berjumlah Rp 1,3 miliar. Arief Yahya, Menteri Pariwisata pada Rabu (8/7) dalam acara “Dialog dan Silahturahmi Buka Bersama Menteri Pariwisata” di Jakarta, turut mengatakan bahwa anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dengan cara promosi.
Lebih lanjut, Arief mengatakan bahwa anggaran tersebut akan dibagi menjadi dua fungsi, yakni Rp 3,9 triliun untuk menarik minat wisatawan mancanegara dan Rp 1,1 triliun untuk menarik minat wisata pada wisatawan nusantara. Selain itu, Arief juga berharap program bebas visa dengan target kunjungan 15 juta wisatawan pada 2016 dapat tercapai.
Anggaran untuk promosi wisatawan mancanegara nantinya akan diprioritaskan pada negara ASEAN dengan persentase sebesar 50% dan 3 negara besar di sekitar ASEAN yakni Tiongkok, Jepang dan Korea. Sebelumnya, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tercatat meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada Februari 2015, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Desember 2014 mencapai 915 ribu kunjungan atau naik 6,35% dibandingkan jumlah kunjungan wisman Desember 2013, yang tercatat sebanyak 860,7 ribu kunjungan.
Sementara, anggaran untuk wisatawan nusantara akan digunakan untuk membantu promosi acara-acara nusantara. Menurut Arief, wisatawan nusanatara sangat berperan penting guna mendongkrak pasar domestik. Data dari Kementerian Pariwisata pada Juni 2015 mencatat, jumlah kunjungan wisatawan nusantara pada 2013 mencapai 250 ribu dengan total biaya sebesar Rp 177 triliun.
Sebelumnya, Kementerian Pariwisata juga telah menyampaikan bahwa promosi akan dilakukan di sejumlah media seperti Discovery Channel, CNN, CCTV, Google, Youtube dan Trip-Advisor mulai Juni 2015. Tidak hanya itu, Kementerian Pariwisata juga turut melakukan berbagai perbaikan fasilitas infrastruktur seperti perbaikan kapal wisata yang akan mengantar wisatawan asing.
Namun, permasalahan mengenai transportasi wisata masih terjadi, seperti di Kepulauan Seribu. Berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI Jakarta sebanyak 12 kapal melayani penyeberangan ke Kepuluan Seribu, namun hanya 5 hingga 7 kapal yang dioperasikan. (Baca juga: Pemerintah Naikkan Anggaran Sektor Pariwisata) [*]