Rabu, Mei 8, 2024

Anak Muda Kembangkan Pariwisata Lewat Wirausaha Sosial

Ilustrasi pengunjung menikmati panorama kawasan Mandeh, dari puncak Mandeh, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Sabtu (16/5). Kementerian Pariwisata akan fokus mempromosikan kawasan wisata Mandeh di ke empat kawasan, yaitu Malaysia, Singapura, negara-negara di Timur Tengah dan Tiongkok / ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Ilustrasi pengunjung menikmati panorama kawasan Mandeh, dari puncak Mandeh, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Sabtu (16/5). Kementerian Pariwisata akan fokus mempromosikan kawasan wisata Mandeh di ke empat kawasan, yaitu Malaysia, Singapura, negara-negara di Timur Tengah dan Tiongkok / ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Pengembangan potensi pariwisata dan kebudayan Indonesia tidak hanya dilakukan oleh instansi resmi seperti Kementerian Pariwisata. Anak muda dengan segala kreatifitas yang dimiliki dapat membantu peningkatan pariwisata Indonesia. Tidak hanya itu, kehidupan sosial masyarakat setempat ikut meningkat. Hal itulah yang menjadi konsep dari 6 pemenang “Social Enterprise Awards for Arts, Creative Economy and Tourism” yang diadakan DIAGEO dan British Council pekan lalu di Jakarta.

Program ini mencari anak muda yang memiliki usaha di bidang pariwisata tetapi ikut memikirkan kondisi sosial di sekitarnya. Dengan begitu, pengembangan pariwisata tidak hanya soal keuntungan negara melainkan mengembangkan masyarakat sekitar.

Sebelumnya, sebanyak 184 organisasi terdaftar dalam ajang ini. Kemudian, panitia pun memilih 44 organisasi yang berkesempatan mengikuti pelatihan tata kelola manajemen dan memahami konsep mengenai kewirausahaan sosial.

Hingga akhirnya terdapat 3 pemenang yaitu Perkumpulan Padmasana, C20 Library and Collabtive serta Yayasan Hita Ordo Natural Fiber yang mendapatkan kesempatan belajar mengenai organisasi ke Inggris. Selain itu, ada pula 3 finalis lain seperti Toraja melo, Bandung Creative City Forum dan RuangRupa.

Lewat organisasi sosial ini, anak muda muncul untuk melindungi cagar budaya. Perkumpulan Padmasana menjadi salah satu bukti nyata. Organisasi yang terletak di Desa Muaro Jambi ini melakukan kampanye untuk melindungi cagar budaya Candi Muara Jambi. Sebab peningkatan jumlah wisatawan mengakibatkan kerusakan cagar budaya tersebut.

Perkumpulan Padmasana pun membuat berbagai program seperti paket wisata di candi tersebut, pembuatan video dokumentasi hingga mengadakan berbagai pesta rakyat. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan edukasi bahwa candi tersebut merupakan cagar budaya yang harus dijaga dan menjadi sumber ekonomi masyarakat.

Hal serupa juga dilakukan Bandung Creative City Bandung yang berdiri sejak 2008. Organisasi ini gencar membangun berbagai tempat publik seperti taman kota untuk memberikan ruang bagi masyarakat dalam melakukan berbagai kegiatan seperti diskusi. Selain itu, organisasi ini juga membantu Pemerintah Kota Bandung meningkatkan ekonomi kreatif.[*]

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.