Selasa, April 30, 2024

Generasi Peduli Lingkungan Hidup

FITRI DEWANTY
FITRI DEWANTY
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Yogyakarta

Peduli lingkungan hidup menjadi topik yang hangat dikampanyekan akhir-akhir ini. Namun tetap saja, tak mudah membuat banyak orang sadar untuk peduli lingkungan hidup saat ini. Lingkungan hidup berupa lahan hijau misalnya.

Di Kabupaten Sleman tepatnya di area seperti Selokan Mataram, Maguwoharjo, Babarsari, dan Seturan, yang dahulunya merupakan lahan hijau mulai beralih fungsi menjadi lahan bangunan ataupun menjadi peluang bisnis properti.

Banyaknya lahan hijau seperti lahan persawahan ataupun perkebunan yang beralih fungsi, kelestarian tanaman hijau pun semakin berkurang. Akibatnya, pengetahuan generasi saat ini dan mendatang terhadap tanaman hijau juga perlahan menjadi nihil.

Mereka semakin tak mengetahui jenis-jenis tumbuhan dan bagaimana cara menanamnya. Maka dari itu, sangat penting menghidupkan kembali lahan hijau, mengubah kembali pola pikir masing-masing individu untuk lebih sadar terhadap lingkungan dan mengetahui pengaruhnya terhadap generasi mendatang.

Mengembalikan kelestarian hidup dapat dilakukan dari semua aspek. Mulai dari keluarga yang memberi pengetahuan terkait lingkungan kepada anaknya, pemerintah yang membuat kebijakan perluasan ruang terbuka hijau, maupun perusahaan wisata untuk membuat program edukasi lingkungan hidup.

Jika membahas pada poin terakhir, yaitu perusahaan wisata dengan program edukasi lingkungan hidup memang telah banyak ditemukan. Namun, masih banyak dari mereka yang kurang mengedepankan hal tersebut sebagai program utama walaupun peluang memberikan manfaatnya lebih besar.

Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jogja Bay menjadi salah satu wisata yang memiliki peluang membuat program edukasi lingkungan hidup, namun saat ini masih kurang ditempatkan sebagai prioritas utama. Mereka lebih menempatkan wisata wahana air sebagai produk utama. Padahal, Jogja Bay memiliki lahan hijau seluas 2,7 hektar.

Program edukasi lingkungan hidup di Jogja Bay memang sudah dibuat, dengan nama program “Gemi Garden Tour”. Gemi Garden Tour merupakan program yang edukasi lingkungan dimana kegiatannya berisikan pengetahuan terhadap jenis-jenis tanaman, merawat lingkungan, serta bagaimana cara menanam tanaman. Program tersebut menyasar pada kalangan orangtua yang ingin memberikan edukasi lingkungan kepada anak-anaknya, serta pada lembaga pendidikan yang menambahkan kurikulum lingkungan hidup di kegiatan belajarnya.

Jenis-jenis tanaman yang diperkenalkan juga merupakan tanaman lokal seperti, sawo kecik, bodhi, beringin, kepel, asam jawa, pohon kelapa, dadap merah, keben, jambu tradasana, palm, dan trembesi. Banyak orang yang tidak tahu atau mulai melupakan tanaman tersebut sekalipun ia berasal dari dalam negeri. Jangankan bentuk pohon dan buahnya, namanya saja banyak generasi saat ini yang tidak tahu.

Program tersebut sebenarnya bisa dijadikan langkah awal untuk memanfaatkan lahan hijau tidak hanya sebagai penghijauan tapi juga pengetahuan terhadap lingkungan untuk generasi mendatang. Sayangnya, program tersebut kurang banyak diketahui oleh publik.

Padahal, jika telah memiliki program edukasi lingkungan hidup, perusahaan hanya perlu memasarkannya lebih gencar dan membangun kerjasama dengan seluruh aspek agar program tersebut dapat berjalan efektif dan menginspirasi banyak orang. Salah satu aspek tersebut adalah pemerintah dan komunitas lingkungan. Dinas Lingkungan Hidup bisa melakukan sosialisasi pentingnya menjaga kelestarian tumbuhan hijau dengan membuat kegiatan program edukasi yang sama, atau menggunakan program “Gimi Garden Tour” tersebut.

Tak hanya melalui pemerintah dan tempat wisata, mencetak generasi peduli lingkungan hidup juga bisa dilakukan oleh keluarga di rumah. Orangtua bisa menanam tumbuhan-tumbuhan lokal di rumah, memberitahu nama-nama tanaman, dan mengajarkan cara menanam kepada anak. Kegiatan tersebut bisa orangtua lakukan di waktu senggang atau pada akhir minggu (week end).

Jika seluruh aspek bisa menerapkan cara-cara yang dilakukan untuk mencetak generasi peduli lingkungan hidup sejak dini, kesadaran terhadap lingkungan akan mudah diterapkan. Program edukasi lingkungan yang dibuat hanya perlu dikemas dengan cara yang menyenangkan, inovatif, dan kreatif agar pembelajaran mudah ditangkap. Dengan memberikan edukasi lingkungan hidup, kita telah menyelamatkan generasi pada ketidaktahuan terhadap alam sekitarnya di masa mendatang. Let’s Save Our Generations!.

FITRI DEWANTY
FITRI DEWANTY
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Yogyakarta
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.