Senin, November 11, 2024

Inflasi DKI Jakarta Ramadan Tahun Ini Rendah

- Advertisement -
Bank Indonesia, Kenaikan Harga Barang, pertumbuhan ekonomi
Ilustrasi-Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara (kedua kiri), Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo (kiri), Ronald Waas (kedua kanan), Halim Alamsyah (kanan) usai menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (19/5). BI memutuskan mempertahankan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 7,50 persen sejalan dengan kebijakan moneter guna menjaga inflasi. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/mes/15

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Doni P Joewono pada Senin (13/7) mengatakan bahwa inflasi yang terjadi saat Ramadhan di DKI tahun ini merupakan yang terendah selama 4 tahun terakhir.  Lebih lanjut, Doni mengatakan bahwa inflasi yang terjadi di DKI Jakarta tahun ini adalah sebesar 0,35.

Sementara, Doni  turut mengatakan, rendahnya angka inflasi tersebut dapat terjadi karena pemerintah daerah berhasil melakukan operasi pasar besar-besaran sehingga harga kebutuhan sembako tidak melambung. Menurutnya, pemda telah berhasil menekan inflasi sehingga harga beras tidak naik.

Tidak hanya itu, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro pada Senin (13/7) di Jakarta turut mengatakan inflasi saat Ramadhan dan Lebaran tahun ini bisa dikendalikan dan akan menjadi lebih rendah dibandingkan 5 tahun kebelakang. Menurutnya, inflasi dapat dikendalikan sebesar 0,5% karena pemerintah berhasil menekan harga kebutuhan pokok pada Ramadhan tahun ini. Hal tersebut juga dikatakan hasil dari operasi pasar yang dilakukan secara teratur dan agresif.

Namun pada kenyataannya, daya beli masyarakat menurun karena perlambatan ekonomi yang terjadi. Hal tersebut juga menjadi alasan mengapa tingkat inflasi menjadi rendah. Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Heri Gunawan pada Jumat (12/6) di Jakarta turut mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang lambat saat ini berimbas kepada turunnya daya beli masyarakat. Sementara, pertumbuhan ekonomi sepanjang kuartal I 2015 juga tercatat hanya mencapai 4,7%. (Baca juga: Ini Penyebab Pertumbuhan Ekonomi Lambat)

Daya beli tersebut juga dipengaruhi oleh beberapa kebijakan seperti naiknya harga BBM, tarif dasar listrik serta elpiji. Contohnya saja daya beli masyarakat pada kendaraan baru yang menurun. Perusahaan pembiayaan kendaraan Adira Finance mencatat, pembiayaan mobil baru periode Januari hingga Juni 2015 menurun hingga 20%. Sedangkan, pembiayaan motor baru juga turun sebesar 23%.

Inflasi biasanya mengalami peningkatan pada bulan Ramadan maupun menjelang Lebaran. Hal tersebut dapat terjadi karena permintaan masyarakat terhadap beberapa barang maupun jasa meningkat. Seperti permintaan masyarakat akan daging sapi yang seringkali meningkat saat Lebaran terkait sajian khas Lebaran seperti semur dan rendang. [*]

Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.