Kita semua punya tujuan hidup masing-masing, ada juga aktivitasnya, aktivitas ini mulai di sekolah, di tempat kerja, bersih-bersih rumah. Berbagai aktivitas kita merasakan hidup seperti ini saja tidak ada gairah untuk melakukannya lagi. Tanpa disadari, kita melakukan hal-hal yang tidak berguna atau membuang-buang waktu.
Di sinilah letak hambatan bagi seseorang untuk menjalani kehidupan yang tidak produktif. Hambatan muncul ketika aktivitas dilakukan terus-menerus dan membuat bosan, sehingga diperlukan kesadaran diri untuk melakukan perubahan baru, tetapi hal ini tidak mengarah pada keadaan yang baik, melainkan melakukan hal-hal yang tidak berguna.
Jangan sampai aktivitas buruk yang sering dilakukan akan menghambat kita untuk tidak melakukan aktivitas baik lainnya, persoalan aktivitas hidup kita yang harus bisa membuat lebih produktif dalam mejalaninya, jika kita terhambat maka berdampak pada terutama diri sendiri dan orang lain. Aktivitas yang tidak produktif berasal dari diri sendiri.
Aktivitas yang tidak produktif memiliki hambatan sebagai berikut :
1. Banyak menghabiskan waktu bermain gaget
Psikolog anak Elizabeth Santosa dalam suatu kesempatan mengatakan bahwa orang tua memegang peranan penting dalam siklus kecanduan anak terhadap gadget.[1] Kesibukan orang tua dalam banyak aktivitas mengakibatkan pengabaian dalam pemberian gadget kepada anak, memungkinkan anak untuk menghibur diri dengan bermain dengan gadget, yang biasa terjadi pada anak kecil yang telah dikenalkan dengan gadget. Hal ini berdampak pada masa dewasa jika orang tua tidak mencegahnya.
Saat ini, sebagai remaja atau dewasa, banyak yang bermain gadget secara berlebihan hingga lupa waktu dan bahkan tidak makan karena asyik dengan bermain gadget. Waktu yang dipakai bermain gadget secara terus menerus akan merusak kesehatan dan terjadi waktu yang sia-sia. Padahal waktu sangat berarti jika kita memanfaatkan dengan baik. Semisalnya kita tidak produktif dengan memanfaatkan gadget maka kita akan terpengaruh dengan hal yang sia-sia.
Cara mengatasi terlalu banyak menghabiskan waktu bermain gadget adalah dengan berlatih dan mengurangi penggunaan gadget. Dari remaja hingga dewasa, gadget tidak terkontrol dengan baik. Misalnya, kita bisa prioritaskan jika kamu seorang karyawan dan bekerja dengan lebih banyak gadget, kemudian berusaha mencari waktu luang tanpa gadget, seperti: berolahraga, membaca buku, bergaul dengan teman-teman, belajar hal baru dan jalan-jalan di alam. Dengan cara ini kita dapat menghabiskan waktu yang bermanfaat dan menghindari waktu yang sia-sia.
2. Banyak menghabiskan waktu berdiam diri di kamar
Perlu dilakukan upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat, yaitu dengan merubah pola tidur sesuai dengan kebutuhan menurut kriteria umur serta menjaga pikiran untuk tidak mengalami tekanan stres yang berlebih.
[1] Menghabiskan waktu dengan berdiam diri di dalam kamar tanpa melakukan apa-apa bahkan bisa menghabiskan sepanjang hari untuk tidur, sehingga tidur yang terlalu banyak akan mengganggu aktivitas produktif sehari-hari, padahal waktu luang bisa digunakan untuk istirahat dengan beres-beres kamar, melakukan hobi, belajar hal-hal baru dan meditasi. Sebagai orang tua, harap lebih memperhatikan aktivitas anak-anak yang ada di dalam kamar. Mulai dari komunikasi bisa memerintahkan untuk keluar ruangan kamar, berkumpul di ruang keluarga. Tanpa disadari terlalu lama berdiam di dalalam kamar membuatnya malas dan stres.
Selain itu, menghabiskan waktu untuk tidur juga tidak baik untuk otak karena dapat memperlambat pemikiran dan risiko penyakit jantung. Tidak apa-apa jika kamu di dalam kamar, tetapi manfaatkan sebaik-baiknya. Melakukan dari hal-hal sederhana dengan mengembangkan diri.
3. Tidak memiliki gairah untuk bersosialisasi
Kurangnya keterampilan sosial yang mengarah kemalasan sosial dapat dipicu kebiasaan mereka ketika di rumah[1]. Mereka yang mengalami kesulitan dalam bersosialisasi menghambat seseorang untuk menerima informasi. Proses sosialisasi memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Mulai dari sosialisasi dengan keluarga, teman sebaya dan masyarakat. Mungkin mereka lelah berinteraksi dengan orang lain sehingga dia tidak ingin melihatnya kembali, tetapi itu tidak baik untuk kehidupan sehari-hari, karena kita pasti membutuhkan orang lain. Malas berinteraksi tanpa alasan bisa membuat seseorang menjadi introvert. Ketika bersosialisasi dalam kehidupan dipandang negatif baginya dan tidak memberikan dorongan hidup, ia cenderung malas, melakukan hal-hal yang sia-sia seperti bermain gadget dan terlalu banyak tidur, jadi tetap berkomunikasi dengan orang lain agar kita bisa lebih akrab dan menerima informasi dengan lebih mudah.
Dapat kita peroleh kesimpulannya bahwa dalam menjalani hidup yang produktif kita akan melewati hambatan seperti waktu terbuang dengan bermain gadget atau berdiam lama di dalam kamar tidak melakukan aktivitas, juga berdampak ke arah sosialisasi dan timbul rasa malas. Hal ini bisa kita cegah dimulai dari diri sendiri, karena kita harus terus mengembangkan diri dimulai dari hal sederhana jangan sampai hambatan tersebut muncul kembali dan melakukan aktivitas negatif. Peningkatan untuk hidup produktif dilakukan secara konsisten dan membuat perencanaan sederhana.
Sumber
https://repository.stkippacitan.ac.id/id/eprint/602/7/PURNAMANINGRUM_BAB%20123_PGSD2021.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/267631-none-a098e04a.pdf
https://sepuluhteratas.com/apakah-anak-yang-menghabiskan-waktu-dengan-bermain-hp-cenderung-tidak-peduli-jelaskan
https://repository.usd.ac.id/17661/2/121114027_full.pdf
Martini, S., Roshifanni, S., & Marzela, F. (2018).Pola Tidur yang Buruk Meningkatkan Risiko Hipertensi. Media KesehatanMasyarakat Indonesia, 14(3), 297–303. https://doi.org/10.30597/mkmi.v14i3.4181