Remaja putri sangat rentan terhadap penyakit anemia dibandingkan laki-laki karena terjadinya perubahan fisiologis, yaitu siklus menstruasi yang terjadi setiap bulan sehingga membutuhkan zat gizi dan vitamin yang cukup tinggi.
Oleh karena itu, kebutuhan zat besi yang diperlukan oleh remaja adalah 8 mg hingga 15 mg setiap harinya. Namun, sering kali hal itu disepelekan padahal zat besi sangat penting bagi pembentukan hemoglobin.
Apa itu anemia?
Anemia adalah suatu keadaan tubuh dimana kadar hemoglobin di dalam darah Lebih rendah dibandingkan nilai normalnya. Kadar normal hemoglobin pada remaja putri adalah 12-15 g/dl.
Remaja putri dikatakan anemia apabila kadar HB darah menunjukan nilai kurang dari 12 g/dl, Penyakit anemia ini dapat menyerang siapa saja mulai dari kalangan anak muda sampai orang tua. Namun anemia cenderung terjadi pada remaja putri yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Apa Penyebab anemia?
Penyebab yang sering dialami pada remaja adalah kekurangan zat besi, vitamin A, vitamin B12 dan asam folat. Zat besi merupakan zat gizi yang Sangat berperan penting dalam pembentukan hemoglobin saat tubuh sangat memerlukan banyak hemoglobin akibat kehilangan zat besi selama menstruasi.
Selain itu, ada beberapa makanan yang perlu dihindari untuk dikonsumsi secara berlebihan seperti kopi dan teh karena akan menghambat proses penyerapan zat besi dalam tubuh.
Gejala anemia
Biasanya remaja putri dengan anemia mengalami tanda dan gejala 5 L (Lemah, Letih, Lesu, Lelah, dan Lalai), mudah mengantuk saat belajar dan sulit untuk berkonsentrasi, sesak nafas, pusing, terutama saat berubah posisi ketika duduk lalu berdiri biasanya mata menjadi berkunang-kunang, tangan terasa dingin dan wajah yang terlihat pucat.
Kemudian apabila terdapat adanya tanda dan gejala seperti diatas segera konsultasi ke dokter untuk dicari penyebabnya dan diberi pengobatan, untuk menghindari dampak anemia yang berkepanjangan.
5 dampak anemia
Anemia banyak menyebabkan hal negatif bagi tubuh jika tidak ditangani segera maka penderita anemia akan mudah terserang penyakit akibat menurunnya kekebalan tubuh. Berikut 5 dampak yang ditimbulkan:
1. Pertumbuhan terhambat, karena pada penderita anemia akan mudah terserang penyakit akibat menurunnya kekebalan tubuh.
2. Sulit berkonsentrasi dalam belajar.
3. Tubuh cepat merasa lelah.
4. Menurunnya produktivitas kerja/kinerja.
5. Selain itu dampak anemia dapat berkepanjangan. Remaja putri dengan anemia akan memperbesar risiko kematian saat melahirkan, pertumbuuhan janin terhambat, bayi prematur, BBLR ( Bayi berat lahir rendah ).
Tips mencegah anemia
Untuk mencegah anemia pada masa remaja mari terapkan pola makan gizi seimbang setiap hari dengan meningkatkan asupan makanan yang banyak mengandung zat besi contohnya sumber pangan hewani (hati, ikan, daging dan unggas), sumber pangan nabati seperti sayuran hijau segar (kagkung, singkong, bayam), dan kelompok kacang kacangan seperti (tempe, tahu, kacang merah).
Mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) khususnya saat mengalami menstruasi dan jangan lupa diimbangi dengan makanan atau minuman yang banyak mengandung vitamin C, seperti jus jeruk. Tujuannya untuk membantu meningkatkan proses penyerapan zat besi dalam tubuh.
Mulai sekarang, mari cegah anemia dengan menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi dan vitamin C, agar mengoptimalkan produksi hemoglobin di dalam tubuh, terutama remaja putri yang banyak kehilangan hemoglobin saat terjadi siklus menstruasi sehingga sering merasa lemas dan terlihat pucat.
Untuk itu, kenali sejak dini gejala anemia agar terhindar dari dampak anemia yang berkepanjangan, jagalah kesehatan tubuhmu demi masa depan yang cerah.
Sumber Referensi
Apriyanti, F. (2019). Hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri SMAN 1 Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan tahun 2019. Jurnal Doppler. http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/doppler/article/view/429
https://dinkes.pringsewukab.go.id/detailpost/anemia-pada-remaja-apa-penyebab-dan-cara-mengatasinya
Sumber Foto : Canva