Jumat, April 26, 2024

Waspada Hepatitis Misterius dan 7 Pencegahannya

Naswa Nurfadilah
Naswa Nurfadilah
Mahasiswa Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hepatitis bukanlah suatu penyakit baru yang muncul beberapa waktu ini. Hepatitis yaitu peradangan pada organ hati. Penyebab dari penyakit ini bisa dikarenakan adanya infeksi virus, mengonsumsi alkohol atau obat-obatan tertentu, memiliki penyakit autoimun, dan bisa juga disebabkan oleh cacing hati.

Hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus dapat menular kepada orang lain. Sebelumnya hepatitis disebabkan oleh virus hepatitis A, B, C, D, dan E dengan tanda dan gejala yang berbeda-beda.

Dalam beberapa waktu terakhir ini, dunia kembali digemparkan dengan kasus hepatitis yang menyerang banyak anak di beberapa negara. Setelah memasuki tahap penurunan kasus Covid-19 yang telah berlangsung selama kurang lebih 2 tahun, membuat beberapa masyarakat tentunya khawatir dengan penyakit hepatitis misterius ini. WHO juga telah menetapkan bahwa hepatitis misterius ini termasuk sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), karena kasusnya telah ditemukan di berbagai negara.

Dinamakan hepatitis misterius dikarenakan hepatitis ini muncul secara tiba-tiba menyerang beberapa anak dan sampai saat ini belum diketahui pasti penyebabnya. Tetapi diduga bahwa hepatitis ini disebabkan oleh adenovirus, yang mana penyebarannya bisa melalui udara.

Dikutip dari WHO, pada tanggal 5 April 2022 diberitakan 10 kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak dengan rentang usia 11 bulan-5 tahun di Skotlandia Tengah. Dari 10 kasus tersebut, sembilan diantaranya mengalami gejala awal pada Maret 2022, sementara satu kasus memiliki gejala pada Januari 2022. Gejalanya meliputi penyakit kuning, diare, muntah, dan sakit perut.

Sindrom klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sering disertai ikterus, kadang-kadang didahului oleh gejala gastrointestinal, pada anak-anak terutama sampai usia 10 tahun. Beberapa kasus memerlukan transfer ke unit spesialis hati anak dan enam anak telah menjalani transplantasi hati.

Berdasarkan uji laboratorium tidak ditemukan adanya virus hepatitis A, B, C dan E pada penyakit ini, tetapi pada beberapa kasus terdeteksi virus SARS-Cov-2 dan adenovirus. Berdasarkan data dari UK Health Security Agency, ada beberapa dugaan penyebab hepatitis akut antara lain, adenovirus biasa, adenovirus varian baru, sindrom post-infeksi SARS-CoV-2, paparan obat, lingkungan, toksin, patogen baru, dan varian baru SARS-CoV-2.

Pencegahan hepatitis tergantung pada jenisnya, Kementerian Kesehatan telah membagikan beberapa upaya pencegahan yang bisa dilakukan dalam mencegah penularan hepatitis akut ini, diantaranya:

  • Mencuci tangan dengan bersih menggunakan sabun
  • Menjaga kebersihan
  • Memasak makanan dan minuman hingga matang
  • Menggunakan alat makan yang higienis
  • Menghindari kontak dengan orang sakit
  • Memakai masker
  • Menjaga jarak dan menghindari kerumunan

Masyarakat juga dihimbau untuk waspada terhadap gejala-gejala hepatitis akut, seperti sakit perut, diare, mual, muntah. Gejala dapat berlanjut seperti air kencing yang berwarna pekat seperti teh, feses berwarna putih pucat, kulit dan mata kuning, hingga penurunan kesadaran.

Apabila anak mengalami gejala seperti di atas, maka disarankan untuk segera dirujuk ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan penangan medis.

Naswa Nurfadilah
Naswa Nurfadilah
Mahasiswa Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.