Pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Vietnam pada ajang kualifikasi piala dunia 2026 berakhir dengan skor tipis 1-0 untuk kemenangan skuad garuda. Laga yang dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada kamis malam berjalan cukup alot.
Di babak pertama, skuad asuhan Shin Tae Yong terlihat kesulitan mengembangkan permainan. Pressing ketat yang ditampilkan oleh Vietnam membuat lini tengah skuad Garuda mati kutu. Ivar Jenner dan Marsellino Ferdinan yang di plot sebagai motor permainan dilini tengah mendapat penjagaan yang sangat ketat. Babak pertama pun akhirnya harus berakhir dengan skor kacamata.
Memasuki paruh kedua, STY melakukan sejumlah pergantian pemain. Pratama Arhan, Sandy Walsh, dan Egy Maulana masuk untuk memberi perubahan. Keputusan ini cukup tepat, jalannya permainan langsung berubah, tim nasional Indonesia tampil lebih menekan.
Puncaknya dimenit ke-52 melalui lemparan jauh Arhan yang menghasilkan kemelut di area berbahaya skuad the golden star skuad Garuda akhirnya memecah kebuntuan melalui kaki Egy Maulana Vikri, Garuda memimpin. Sayangnya, hingga akhir laga skor tidak berubah kedua tim tidak mampu menciptakan goal berikutnya.
Hasil ini cukup positif bagi skuad Garuda asuhan STY. Sejauh ini, tim Merah Putih mengoleksi 4 poin dari 3 pertandingan dan menempati posisi ke 2 grup F putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Selain itu, ini adalah kemenangan pertama Indonesia setelah 19 tahun pada ajang kualifikasi piala dunia.
Meski demikian, penampilan anak asuh Shin Tae Yong semalam belum menunjukkan penampilan yang benar-benar superior. Hal ini tentu memunculkan kekhawatiran pada partai selanjutnya dimana pertandingan akan dihelat di Mydinh National Stadium markas Golden Star, Vietnam.
Pasalnya, ketika pertandingan dilaksanakan di markas pasukan Paman Ho, Skuad Garuda acap kali kesulitan. Dalam 1 dekade terakhir, Skuad Garuda belum pernah mengalahkan Vietnam ketika bermain di Mydinh National Stadium. Kemenangan terakhir didapat Indonesia pada 2003 silam dalam ajang Piala AFF yang kala itu masih bernama Piala Tiger.
Demi mencapai target lolos ke putaran ketiga kualifikasi piala dunia 2026 zona Asia, tentu Indonesia tidak boleh mendulang hasil minor kala melawat ke Hanoi. Setidaknya, anak asuh STY harus membawa pulang 1 poin untuk menjaga asa menembus putaran ketiga.
Kekalahan tentu akan memperberat langkah skuad Garuda menuju putaran berikutnya. Berkaca pada pertandingan semalam, Indonesia tidak bisa berbuat banyak pada babak pertama. Jika situasi demikian berlanjuta pada laga berikutnya di markas Vietnam tentu sangat berbahaya. Indonesia baru bisa tampil lebih baik ketika memasuki paruh kedua. Lini tengah mulai hidup dan serangan dan kreasi peluang mulai membaik.
Melawat ke Hanoi nanti, STY harus menyiapkan taktik dan pemilihan pemain yang tepat sejak awal babak pertama hingga peluit panjang berbunyi. Sedikit saja kesalahan bisa menjadi mala petaka bagi skuad Garuda.
Terlebih lagi, Vietnam selalu tampil agresif dan penuh daya juang tinggi ketika bermain dirumah sendiri. Masih segar dalam ingatan pada semifinal Piala AFF 2022 yang dihelat di Hanoi, dua kesalahan dari lini belakang Indonesia membuat Vietnam memukul Indonesia dengan dua goal tanpa balas. Ini tentu menjadi pelajaran berharga, bahwa sedikit saja kesalahan bisa berbuah keuntungan bagi lawan.
Bermain dengan pressing ketat dan bermain lebih rapat mungkin menjadi opsi paling ideal bagi STY. Membiarkan Vietnam bebas mengembangkan permainan adalah kesalahan yang sangat vatal. Indonesia bisa saja digempur 7 hari 7 malam saat melawat ke Hanoi jika membiarkan pemindahan Vietnam bebas berkreasi.
Kondisi demikian tentu memberatkan Indonesia, jika terus digempur bisa saja pertahanan akan jebol juga pada akhirnya. Kita semua berharap dalam lawatannya ke Hanoi anak asuh STY menampilkan kejutan yang berbuah manis. Semoga skuad Garuda membawa pulang senyuman untuk seluruh supporter di Tanah Air.