Tepat di tanggal 12 Desember 2019, akhirnya Presiden Jokowi meresmikan Tol Layang Jakarta-Cikampek di Kilometer 38, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi. Tol layang yang sudah dibangun selama kurang lebih dua tahun ini merupakan tol bertingkat yang dibangun di atas jalan tol Jakarta-Cikampek.
Jalan tol sepanjang 36,4 kilometer tersebut dibangun untuk memisahkan kepadatan kendaraan di jalur perjalanan Jakarta-Bekasi-Cikarang dengan jalur perjalanan jarak jauh seperti tujuan Cirebon, Bandung, Semarang, dan Surabaya.
Seperti yang kita ketahui, sudah menjadi hal lumrah bagi pengendara mobil yang melewati tol Jakarta-Cikampek mengalami kepadatan dan kemacetan di kedua arah setiap harinya. Penyebabnya adalah akibat adanya penyempitan di sejumlah titik pembangunan proyek yaitu LRT, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dan Tol Jakarta-Cikampek 2 Elevated.
Kemacetan terjadi lebih parah saat libur panjang Hari Raya bulan Juni lalu yang panjangnya mencapai 37km. Pemerintah kemudian mengantisipasi kepadatan lalu lintas tersebut dengan memberlakukan sistem satu arah (One Way) menuju Jakarta untuk menghindari penumpukan volume kendaraan yang berlebih.
Direktur Utama PT. Jasa Marga Jalan Layang Cikampek, Djoko Dwiyono, mengharapkan adanya pengurangan kemacetan hingga 30% dengan dibangunnya jalan tol layang ini.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa banyak sekali keluhan yang masuk kepada beliau dikarenakan kemacetan yang harus dihadapi berjam-jam melewati rute ini.
Beliau memberikan apresiasi atas penyelesaian pembangunan jalan tol layang tersebut karena pembangunan ini berada ditengah padatnya lalu lintas kendaraan yang mencapai 200ribu pengendara setiap harinya.
Dengan diresmikannya jalan tol layang Jakarta-Cikampek ini, diharapkan dapat menjadi salah satu solusi mengurangi kepadatan lalu lintas bagi para pengendara mobil. Bukan suatu hal yang mustahil bahwa lalu lintas Jakarta-Cikampek dapat terbebas dari kemacetan. Namun dengan melihat pertumbuhan penduduk yang kian meningkat setiap tahunnya, sepertinya jalan tol layang ini hanya akan memberikan sedikit kelonggaran.
Untuk itu, pemerintah perlu memperhatikan beberapa hal penting dalam mengawal kesuksesan penggunaan jalan tol layang agar dapat mengontrol tingginya kepadatan yang selama ini terjadi di rute Jakarta-Cikampek, diantaranya yaitu:
1. Mempertimbangkan besaran tarif tol yang akan dikenakan bagi para pengendara
Tarif ini harus dapat memberikan keadilan bagi penempuh jarak pendek maupun jarak jauh. Besaran tarif ini juga harus memberikan dorongan atau daya tarik bagi kendaraan golongan I agar dapat mengakses tol layang lebih maksimal dibandingkan kendaraan golongan II hingga IV, sehingga keteraturan pembagian jalan tol dengan jalan tol di bawahnya dapat terlaksana dengan baik.
2. Perlunya pemantauan keamanan melalui pemasangan CCTV di lokasi strategis rawan kecelakaan
Kecelakaan yang mungkin terjadi dikemudian hari, dapat menyebabkan kemacetan panjang sama seperti yang dialami jalan tol lain pada umumnya. Untuk itu diperlukan cara penanganan mengatasi kecelakaan yang terjadi di tol layang yang dapat memudahkan petugas kepolisian dalam mencapai tempat kecelakaan dengan cepat.
3. Perlunya mengantisipasi jumlah pengendara mobil pribadi yang akan meningkat
Harapan dalam mencapai keberhasilan mengatasi kemacetan di jalan tol bawah kemungkinan akan berdampak pada peningkatan volume kendaraan pribadi yang digunakan masyarakat untuk menggunakan akses jalan tol layang. Tentunya hal ini juga perlu diperhatikan oleh Pemerintah mengingat kondisi Ibukota, Jakarta, yang sudah tercemar dengan polusi udara akan semakin meningkat
Keberhasilan jalan tol layang Jakarta-Cikampek dalam mengurangi kemacetan belum dapat kita amati secara langsung sekarang. Namun dengan diresmikannya jalan tol ini, setidaknya sudah memberikan harapan baru bagi para pengendara mobil untuk dapat segera merasakan perubahan dalam berkendara lebih leluasa.
Diharapkan kemacetan yang setiap harinya dilalui oleh masyarakat dapat segera terbayarkan dengan dibukanya jalan tol layang Jakarta-Cikampek ini dalam waktu dekat.