Senin, Oktober 14, 2024

Tantangan Lingkungan Pasca Pemilu

Ardian S. Leky
Ardian S. Leky
Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmada Dahlan Yogyakarta Menyukai kegiatan menulis terutama isu-isu kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan

Pemilu 2024 telah menjadi momen penting dalam menyuarakan aspirasi rakyat Indonesia. Namun, di balik semangat demokrasi ini, kita juga dihadapkan pada potensi dampak negatif terhadap lingkungan, berkaitan dengan sampah yang dihasilkan dari spanduk dan banner para calon baik legislative maupun eksekutif.

Setiap sudut kota, desa, dan jalan dihiasi oleh spanduk dan banner yang mencitrakan wajah para caleg yang berkompetisi. Namun, ketika kemenangan dan kekalahan sudah diputuskan, apa yang terjadi dengan spanduk-spanduk tersebut? Potensi sampah yang dihasilkan dari material yang tidak ramah lingkungan, seperti plastik dan kain, menjadi tantangan nyata bagi keberlanjutan lingkungan.

Menjadi hal yang sangat disayangkan jika yang menghasilkan sampah tidak dapat bertanggungjawab terhadap sampah yang dihasilkan. Spanduk-spanduk tersebut, yang semula memenuhi fungsi kampanye, kemungkinan besar akan diabaikan setelah pemilihan selesai. Plastik yang sulit terurai dan kain yang tidak selalu ramah lingkungan akan menjadi beban tambahan bagi lingkungan kita. Mereka dapat mencemari sungai, lautan, dan tanah, merusak ekosistem dan keseimbangan alam.

Tantangan lingkungan pasca-Pemilu ini memerlukan perhatian serius dari semua pihak terkait. Kita perlu mengembangkan solusi inovatif untuk mengelola sampah dari spanduk dan banner kampanye secara berkelanjutan. Alternatif bahan yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang perlu dipertimbangkan untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan.

Kampanye digital juga menjadi solusi alternatif untuk kampanye rahah lingkungan. Tidak hanya mengurangi jejak karbon dan sampah plastik, tetapi juga mencapai audiens yang lebih luas dengan biaya yang lebih rendah. Penggunaan media sosial, situs web kampanye, dan platform digital lainnya memungkinkan calon untuk berkomunikasi secara langsung dengan pemilih tanpa menghasilkan sampah fisik. Selain itu, kampanye digital dapat memberikan ruang yang lebih kreatif dan dinamis untuk menyampaikan pesan kepada pemilih.

Selain itu, kesadaran masyarakat juga memiliki peran krusial. Edukasi mengenai dampak lingkungan dari sampah kampanye dan pentingnya pengelolaan sampah yang bijaksana dapat memotivasi masyarakat untuk ikut berperan aktif. Langkah-langkah sederhana, seperti mendaur ulang atau menggunakan bahan ramah lingkungan dalam kampanye, dapat memberikan kontribusi besar terhadap keberlanjutan lingkungan.

Dalam menjalankan proses demokrasi, kita harus tetap memperhatikan dampaknya pada bumi yang kita tempati. Keberlanjutan lingkungan harus menjadi aspek yang tak terpisahkan dari setiap tahapan pemilihan, dari kampanye hingga pasca-Pemilu. Dengan upaya bersama, kita dapat memastikan bahwa proses demokrasi tidak hanya menciptakan perubahan politik, tetapi juga membawa dampak positif bagi lingkungan yang kita warisi dan tinggali.

Ardian S. Leky
Ardian S. Leky
Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmada Dahlan Yogyakarta Menyukai kegiatan menulis terutama isu-isu kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.