Senin, Oktober 7, 2024

Tanpa Ada Bendungan Air, Petani Bisa Panen?

Adis Setiawan
Adis Setiawan
Mahasiswa S2 Magister Manajemen Pendidikan Islam Universitas Islam An Nur Lampung. Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan IMM Bekasi Raya | Belajar Menulis

Acara debat presiden yang pertama saya menonton kalau saya tidak salah mendengar sekilas ada kata kata capres yang keluar mengatakan begini  “tanpa ada bendungan air petani tidak bisa panen dan menanam”. Sekilas teori itu bagus betul dan saya juga setuju itu harapan para petani seandainya kalau saya tak salah dengar.

Bagi saya teori persawahan butuh bendungan air memang betul. Tapi begini, saya merasa yang berbicara itu kurang data pengamatan karena saya pernah berkunjung ke wilayah persawahan di daerah istri saya.

Wilayah persawahan tanpa ada bendungan air dan jalur irigasi air yang layak kiriman tidak ada tapi alhamdulillah masih bisa menanam padi dan bisa panen dengan mengandalkan tadah air di musim hujan. Karena nanti pada musim hujan sungai ada airnya dan mengalir ke selokan irigasi lumayan ada airnya buat pengairan sawah tanaman padi kan butuh banyak air.

Sebenarnya saya pernah lewat twitter mantion ke pak menteri pertanian minta di daerah istri saya Indramayu ada jangkauan kiriman air dari bendungan air terdekat. Bukan minta membangun bendungan air ya, hanya minta membangun saluran irigasi yang layak agar dapat kiriman air. Kalau di bangun jangan karena tanahnya saja sudah sempit kan sudah menjadi hamparan sawah yang membantu menghasilkan padi dan menjadi lumbung padi nasional.

Mungkin lebih tepatnya saya minta di bagunankan irigasi saja yang bagus dan ada airnya minta kiriman dari bendungan di daerah lain akan tetapi pak mentri tidak merespon memang siapa saya ee..aa , Pernah juga mantion ke Pak Presiden lewat twitter juga tetap tidak ada jawaban agar adanya irigasi persawahan yang layak.

Memang pada saat awal musim hujan kami terbantu air dari sungai untuk pengairan tanaman padi disawah kurang lebih empat bulan menunggu panen dan setelah panen kita bisa menanam padi lagi yang kedua tapi ingat musim hujan akan segera berakhir maka kita butuh mental yang harus siap dengan adanya kendala pengairan.

Apabila di tengah jalan proses pertumbuhan padi disawah mengalami kekeringan karena tidak ada hujan dan sungai dan selokan menjadi kering di tambah menderita tidak ada aliran air bantuan irigasi dari pemerintah maka siap uang untuk beli bbm untuk bahan bakar pompa air.

Tapi alhamdulillah kami bukan cuma bisa kerja kerja kerja saja tapi juga di barengi dengan berpikir berpikir berpikir bagaimana yang harus di lakukan apabila sudah setengah jalan lagi akan panen tapi sudah memasuki musim panas sungai selokan menjadi kekeringan.

Akhirnya para petani punya cara dengan membeli pompa air pakai mesin berbahan bakar minyak BBM dan kita mencari sumur sumber air dan dibor. Tapi mesin itu butuh BBM keluar uang lagi untuk membeli tapi sudahlah yang penting bisa ada air untuk pengairan padi di sawah.

Dan dengan pertahanan kekuatan uang untuk membeli bbm agar bisa menyedot air pakai pompa akhirnya dengan perjuangan malam malam menyedot air lewat sumber air yang sudah dibor disawah tumbuhan padi ada airnya dan sampai waktunya panen alhamdulilllah bisa panen walapun hasilnya lumayan lebih sedikit karena tumbuhan padinya kekurangan air, Ya bisa balik modal lah kalau padinya dijual untuk mengganti biaya beli pupuk, biaya membajak sawah pakai traktor dan mengganti modal beli bbm buat memompa air

Kalau sudah musim panas datang tidak akan lagi sawah ditanami padi oleh petani karena benar benar kering nanti mau di bajak kan keras tanahnya tidak ada irigasi air dan untuk mengairi tumbuhan padinya nanti pakai air apa memompa lagi butuh berapa liter BBM itu saya rasa petani sudah punya perhitungan sendiri agar jadi yang lebih baik.

Terkadang para petani lagi lagi  harus berpikir berpikir dan berpikir untuk ditanami tumbuhan yang kuat di musim panas seperti semangka melon pare agar tanah tidak mangkrak alhamdulillah petani ada penghasilan lagi selain menanam padi

Coba kalau irigasi air lancar hamparan sawah yang luas itu setahun bisa panen 3 kali dan bisa memenuhi gudang lumbung padi nasional tapi mau apa lagi memang sukanya import import dan import terus , Kasihan ya negara ini pantas saja tanah subur tapi masih banyak yang import sudah tahukan masalahnya soal sarana dan cara menanam padi saja tidak ada yang memperdulikan irigasinya dan tidak berpikir untuk membantu

Semoga di masa yang akan datang betul betul ada yang peduli dengan daerah lumbung padi nasional itu dengan hamparan sawah terluas dan kalau di kelolah bisa menghasilkan padi lebih banyak sehingga import bisa di kurangi tapi kalau import sudah jadi hobi susah sih. Wallahu’alam.

Adis Setiawan
Adis Setiawan
Mahasiswa S2 Magister Manajemen Pendidikan Islam Universitas Islam An Nur Lampung. Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan IMM Bekasi Raya | Belajar Menulis
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.