Pengaruh Kebijakan Bank Sentral Amerika Terhadap Suku Bunga Global
Kebijakan bank sentral Amerika Serikat, yang sering disebut Federal Reserve (The Fed), memiliki pengaruh signifikan terhadap perekonomian global, terutama terkait kebijakan suku bunga.
Ketika The Fed menaikkan suku bunga, dengan tujuan mengendalikan inflasi atau menguatkan perekonomian Amerika, kenaikan suku bunga ini dapat memicu respons di seluruh dunia, di mana negara-negara lain mungkin ikut menaikkan suku bunga mereka untuk mengurangi risiko pelemahan mata negaranya, langkah ini bertujuan untuk menjaga daya tarik investasi di negara mereka, agar investor tidak menarik dananya menuju Amerika yang menawarkan imbal hasil bunga lebih tinggi.
Dampak Tingginya Suku Bunga Terhadap Ekonomi
Kenaikan suku bunga oleh The Fed tidak hanya berdampak pada negara-negara yang memiliki utang dalam bentuk dollar Amerika, tetapi juga pada masyarakat dan perusahaan di seluruh dunia.
Peningkatan suku bunga menyebabkan biaya pembayaran bunga utang negara meningkat, memaksa negara untuk menaikkan suku bunga domestik guna menambah pendapatan. Individu dan perusahaan dengan utang bank, termasuk pembeli rumah, juga mengalami kenaikan cicilan. Misalnya, jika cicilan bulanan KPR yang awalnya berbunga 3% adalah 2.400.000, maka kenaikan suku bunga bisa mengubah jumlah cicilan menjadi 2.800.000, menambah beban sebesar 400.000.
Akibatnya, pengeluaran konsumen untuk belanja, rekreasi, dan kegiatan konsumsi lainnya cenderung menurun. Penurunan konsumsi ini dapat melemahkan ekonomi, menyebabkan penutupan usaha, sepinya mall, dan penurunan pendapatan perusahaan.
Ketika perusahaan mengalami penurunan pendapatan, mereka mungkin melakukan PHK massal, yang berpotensi meningkatkan angka pengangguran dan mendorong perilaku kejahatan dalam upaya bertahan hidup. Inilah gambaran krisis moneter yang dapat diawali oleh tingginya suku bunga.Kebijakan The FedFederal Reserve (The Fed) memiliki beberapa kebijakan selain menaikkan suku bunga yang bisa berdampak negatif tergantung pada konteks ekonomi dan kondisi pasar.
Beberapa kebijakan dan tindakan yang bisa merugikan atau menimbulkan dampak negatif antara lain:
1. Pengurangan Neraca: Setelah periode pelonggaran kuantitatif, The Fed bisa mengurangi neracanya dengan menjual aset yang dimilikinya, seperti obligasi pemerintah. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan suku bunga jangka panjang dan mempengaruhi pasar keuangan serta ekonomi global secara keseluruhan.
2. Peningkatan Cadangan Minimum: The Fed dapat meningkatkan persyaratan cadangan minimum yang harus dipenuhi oleh bank. Ini bisa mengurangi jumlah uang yang tersedia untuk pinjaman, yang pada gilirannya bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi.
3. Intervensi Pasar: The Fed terkadang terlibat dalam intervensi pasar, seperti membeli atau menjual sekuritas dalam upaya untuk mempengaruhi kondisi likuiditas dan stabilitas pasar. Intervensi ini dapat menyebabkan ketidakpastian dan volatilitas di pasar keuangan dunia.
4. Kebijakan Diskonto: Perubahan dalam tingkat diskonto, yaitu suku bunga yang dikenakan kepada bank yang meminjam dari Fed, dapat mempengaruhi kebijakan pinjaman bank dan likuiditas pasar. Kebijakan yang terlalu ketat bisa menghambat akses ke kredit.
5. Kebijakan Makroprudensial: The Fed dapat menerapkan kebijakan makroprudensial, seperti pembatasan leverage atau pengaturan risiko. Meskipun dimaksudkan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, kebijakan ini bisa mempengaruhi kemampuan bank untuk memberikan kredit dan berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Itulah beberapa kebijakan bank sentral Amerika yang sangat berpengaruh pada perekonomian dunia terutama adalah kebijakan kenaikan suku bunga, sehingga para pemimpin negara harus bijak dalam menyikapi kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh bank sentral dunia.