Kamis, Oktober 3, 2024

Si Fasik yang Terbaptis

Pdt. Musa Haisoo
Pdt. Musa Haisoo
El Roi Israel Sipahelut I Know God And Make Him Known

Didalam Dunia Postmodern Kristen ini, Harus menjadi awasan bagi Para Peminpin Gereja untuk terus tegak Berdiri mengajarkan Apa artinya Menjadi “Kristen Sejati” 

Kelahiran Kembalai, Pembaharuan, Kesempurnaan biasanya tidak menjadi Mata Pelajaran standart didalam Sekolah -Sekolah Theologis pada umumnya. Jika Hal ini tidak diajarkan bagaimana tidak. Gereja diera ini kebanjiran Para “Fasik yang terbaptis”. 

Nb : Fasik terbaptis = ( Mereka yg menerima Baptisan tetapi tetap hidup dalam dosa bahkan menjadi anggota setia gereja/ menjadi murid gereja bukan murid Tuhan Yesus ) Hal ini bertujuan untuk menangani Persoalan parah ini yang semakin mengancam kehidupan Gereja pada Titik intinya, bukan pada keberadaan Gereja sebagai lembaga Kultural atau religius, tetapi pada keberadaan Gereja sebagai Tubuh Kristus yang hidup dan Efektif 

Kampus – kampus Theologi Terkemuka hanya menerima mahasiswa yang dapat memenuhi Standart yg telah ditetapkan dalam ujian masuk, semakin berkuaitas kampus tersebut semakin ketat persyaratan yg mereka tetapkan. 

Gereja bukanlah lembaga Akademiki, gereja Berkarakter Rohaniah bukan akademik, Persyaratannya dengan demkian bersifat Rohaniah bukan akademik, namu apakah itu berarti bahwa hal-hal kerohanian ini meniadakan persyaratan ataupun standart ? Apakah tidak sebaliknya, yaitu persyaratan2 rohani tidak kalah penting ? Bahkan kenyataannya lebih penting dari persyaratan akademik. 

Apakah Lulus ujian lebih penting daripada Bertobat ? Apakah kualitas akademik lebih penting daripada kualitas moral ? Apakah semakin terpelajar lebih penting daripada menjadi semakin rohani? Lalu mengapa kita begitui kendor dalam hal2 rohaniah ? 

Kalau Lembaga Akademiki yg baik menerapkan persyaratan ketat, bagaimana mungkin banyka Greja yg tidak Pernah Bicara soal “Standart Kerohanian?” Bukankah persyaratan2 tersebut semuanya tertulis didalam Alkitab ? Lalu mengapa kita tidak mengetahuinya ? sehingga banyak orang yang dibawa masuk ke dalam Gereja Kristus secara Gampangan, dengan sekedar memenuhi beberapa syarat dankal saja,itupun kalau ada 

Baptisan sering dilakukan tanpa persiapan serius dipihak calom baptisan, jika demikian halnya, kita harus bertanya lagi; bagaimana Gereja dapat menghindar dari dipenuhi dengan “SiFasik Terbaptis” dan karenanya menjadi “Fasik” sendiri ? 

Bagaimana gereja dapat terhindar dari kondisi tenggelam didlam Keserupaan dunia, dan kehilangan Identittas Rohaniahnya ? Mari kita perlu memperhatikan dengan saksama peringatan serius ini dari Kepala Gereja Yesus Kristus “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang “(Matius 5 : 13). (Locus : Blimbingsari Desa Wisata Kristen – Kamis 11September 2014 – 14:48 Wita – ERIS)

Pdt. Musa Haisoo
Pdt. Musa Haisoo
El Roi Israel Sipahelut I Know God And Make Him Known
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.