Minggu, Mei 5, 2024

Self-Love: Kunci Penting Atasi Lonjakan Kasus Bunuh Diri

Anggi Salsadila
Anggi Salsadila
Communication science graduate who has an interest in writing and current issues

Peningkatan kasus bunuh diri di seluruh dunia telah menjadi perhatian serius bagi masyarakat, tenaga kesehatan, dan pemerintah. Dalam beberapa tahun terakhir ini, lonjakan kasus bunuh diri membuktikan bahwa kesehatan mental adalah isu yang paling mendesak dan mengkhawatirkan.

Menurut World Health Organization (WHO), lebih dari 700.000 orang mengakhiri hidup mereka sendiri setiap tahunnya. Angka ini hanya didasarkan pada laporan resmi yang diterima. Hal ini dikarenakan banyak orang yang merahasikan perasaan dan pikiran mereka, yang membuat angka sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi.

Di tengah maraknya kasus bunuh diri, diperlukan upaya yang lebih besar sebagai bentuk pencegahan. Salah satu faktor yang seringkali terabaikan dalam upaya mengatasi masalah bunuh diri adalah self-love atau rasa cinta pada diri sendiri. Self-love adalah kunci untuk meminimalisir keinginan bunuh diri dan mengatasi epidemi bunuh diri yang saat ini menjadi masalah global.

Krisis Bunuh Diri: Masalah Global

Kasus bunuh diri tidak mengenal batasan wilayah, jenis kelamin, usia, ataupun latar belakang sosial. Meningkatnya jumlah kasus bunuh diri di berbagai negara menunjukkan bahwa ini adalah masalah kesehatan mental yang mendunia. Dalam laporan WHO tahun 2019, bunuh diri adalah penyebab kematian ke-4 terbesar pada kelompok usia 15-29 tahun di seluruh dunia.

Baru-baru ini, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan beberapa kasus bunuh diri yang dilakukan oleh mahasiswa. Kasus ini pun ramai diberitakan di berbagai media, termasuk media sosial. Banyak netizen yang merasa iba dan khawatir. Tak sedikit pula yang bertanya-tanya seberat apakah yang dilaluinya hingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Faktor-faktor yang berkontribusi pada kasus bunuh diri sangat kompleks dan seringkali melibatkan masalah kesehatan mental, tekanan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Namun, penting untuk mengakui bahwa kekuarangan self-love dan rasa rendah diri seringkali menjadi pemicu dalam banyak kasus bunuh diri.

Self-Love dan Kesehatan Mental

Self-love adalah konsep yang melibatkan penerimaan diri sendiri, cinta pada diri sendiri, dan perhatian terhadap kebutuhan dan kesejahteraan pribadi. Ini mencakup cara kita merawat diri sendiri baik itu fisik ataupun emosional dan cara kita berbicara pada diri sendiri. Meningkatkan self-love dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan mental.

Berdasarkan penelitian, self-love yang lebih tinggi berhubungan dengan tingkat kebahagian yang lebih tinggi, tingkat stres yang lebih rendah, da peningkatan kualitas hidup. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal “Personality and Individual Differences” (Neff, Rude, & Kirkpatrick, 2007) menemukan bahwa sel-love berperan dalam emningkatkan fungsi psikologis yang positif dan mengurangi tingkat depresi.

Self-Love dan Keinginan Bunuh Diri

Hubungan antara self-love dan keinginan bunuh diri adalah isu yang kompleks. Orang yang merasa tidak mampu mencintai atau menerima diri mereka sendiri cenderung lebih rentan terhadap keinginan bunuh diri. Penelitian berjudul :The Association between Self-Love and Suicidal Ideation in College Student: Serial Mediation Through Self-Esteem and Depression” yang diterbitkan dalam jurnal “Journal of Affective Disorders” menunjukkan bahwa self-love berperan dalam mengurangi keinginan bunuh diri melalui peningkatan self-esteem dan penurunan tingkat depresi.

Berikut beberapa alasan mengapa self-love dapat menjadi faktor penting dalam mengatasi keinginan bunuh diri:

  1. Perasaan Tidak Berharga: Orang yang merasa rendah diri dan tidak berharga seringkali mencoba mengatasi perasaan ini dengan berpikir tentang bunuh diri sebagai pelarian dari rasa sakit dan penderitaan.
  2. Keterkucilan Sosial: Self-love yang rendah juga dapat menyebabkan isolasi sosial yang dapat memperburuj keinginan bunuh diri. Orang yang merasa tidak dicintai dan tidak dihargai oleh orang lain kemungkinan besar akan merasa terisolasi dan memilih untuk menyendiri.
  3. Kekerasan Terhadap Diri Sendiri: Sel-love yang rendah dapat membawa seseorang ke tingkat kekerasan terhadap diri sendiri. Mereka mungkin mencoba menyakiti diri mereka sendiri sebagai cara untuk meredakan rasa sakit atau sebagai bentuk ekspresi perasaan yang dalam.
  4. Dukungan Terhadap Diri Sendiri: Orang yang memiliki tingkat self-love yang lebih tinggi mungkun memiliki lebih banyak cara untuk mengatasi kesulitan. Mereka lebih mampu mencai bantuan, berbicara pad diri sendiri secara positif, dan mencari cara-cara konstruktif untuk mengatasi masalah.

Meningkatkan Self-Love

Penting untuk menyadari bahwa self-love adalah sesuatu yang dapat dibangun dan ditingkatkan. Berikut ini cara-cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan self-love:

  1. Melakukan Self-Compassion: Berbicara pada diri sendiri dengan pengertian dan kasih sayang sebagaimana ketika kita berbicara pada orang yang sedang mengalami kesulitan.
  2. Menyadari Kelebihan dan Kekurangan Diri: Mengenali dan menerima bahwa semua orang memilii kekuatan dan kelemahan masing-masing. Hal ini sudah menjadi bagian dari fitrah kita sebagai manusia.
  3. Merawat Diri Sendiri: Merawat diri sendiri baik fisik dan emosioal seperti menjaga pla makan sehat, berolahraga, tidur yang cukup, dan juga merawat pikiran dengan meditasi atau mindfulness.
  4. Berpikir Positif: Meningkatkan self-love juga melibatkan berbicara pada diri sendiri secara positif dan merubah pikiran negatif dengan pemikiran yang lebih membangun.

Dalam menjalani kehidupan yang semakin penuh tekanan, kita harus menyadari bahwa perlu lebih banyak cinta dan perhatian untuk diri sendiri. Dengan adanya pemahaman dan dukungan dari lingkungan sekitar, kita dapat membantu mengurangi angka keinginan bunuh diri. Self-love memegang peran penting dalam menjaga kesehatan mental dan kita tidak boleh mengabaikan hal tersebut. Hal ini dikarenakan semua orang pantas untuk hidup dengan bahagia, sehat, dan merasa dicintai.

Anggi Salsadila
Anggi Salsadila
Communication science graduate who has an interest in writing and current issues
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.