Akhir-akhir ini sering sekali kita melihat orang mabar. Di warung kopi sampai cafe-cafe kekinian banyak sekali gamers yang lagi mabar. Mereka berdalih bahwa itu ajang silaturahmi.
Silaturahmi jaman now. Meskipun kurang tepat juga disebut silaturahmi. Mana ada silaturahmi yang riuh dengan kata-kata kotor dan kasar yang keluar dari mulut. Habis itu kalau kalah langsung memaki-maki temannya yang noob atau menghujat jaringan yang lag dan patah-patah saat bermain.
Bermain game sekarang sangat mudah. Dulu anak-anak jaman old harus keluar rumah untuk bermain. Di bawah terik matahari, bercucuran keringat, bahkan sampai ada yang bajunya kotor. Makanya jangan heran anak-anak dulu itu kuat-kuat. Larinya kencang karena keseringan kejar layangan, sendinya sehat karena sering main lompat tali, lemparannya terarah karena sering mencuri mangga pak RT.
Tapi sekarang mudah sekali bila mau bermain game. Cuma butuh dua hal. Smartphone dan koneksi internet. Smartphone sekarang harganya terjangkau. Asal merek “cina” budget satu jutaan saja sudah cukup. Koneksi internet di Indonesia pun sudah makin luas dan makin murah. Bahkan wifi-wifi gratis sudah menjamur dimana-mana.
Tanpa perlu keluar rumah, bahkan keluar kamar. Tanpa perlu bergerak, cukup berbaring. Tanpa perlu panas-panasan di bawah sinar mentari kita sudah bisa bermain. Maka tidak heran bila jaman sekarang kolestrol dan gula darah yang tinggi bukan cuma untuk orangtua saja.
Nah apakah game online seburuk itu? Mari kita bahas dalam ilmu kesehatan. Pada 18 Juni 2018, badan kesehatan dunia atau WHO resmi memasukkan kecanduan game sebagai gangguan kesehatan jiwa. Hal itu dimuat dalam daftar penyakit yang ada di laporan International Classification of Diseases edisi ke 11 (ICD-11).
Menurut ICD-11 mereka yang kecanduan game apapun entah online atau offline memiliki ciri-ciri seperti tidak dapat mengendalikan keinginan untuk main game, lebih memprioritaskan main game ketimbang kegiatan lain dan dia akan terus bermain game walaupun dia tahu dampak buruknya.
Kecanduan bermain game bisa menimbulkan banyak masalah. Banyak kasus di dunia dimana anak muda meninggal karena kelelahan bermain game. Contohnya di Cina terdapat kasus seorang anak muda berusia 20 tahun ditemukan tewas karena kelelahan akibat kurang tidur oleh karena bermain game “King of Glory” setiap malam selama sembilan jam dari jam duabelas malam hingga jam sembilan pagi. Dan hal itu dilakukan selama 5 bulan.
Selain bisa menyebabkan kematian. Kecanduan bermain game juga bisa menimbulkan tindakan kriminal. Contohnya di Jaksel 2015 lalu ada kasus perampokan yang dilakukan oleh dua orang pemuda terhadap tukang nasi goreng. Mereka berhasil mencuri HP yang menurut mereka akan dijual lalu duitnya dipakai untuk main warnet.
Baru-baru ini di Kyoto telah terjadi pembakaran gedung studio animasi yang menewaskan 34 orang. Dikabarkan pelakunya merupakan maniak game online (www.cnbcindonesia.com).
Maka tidak mengherankan bila WHO memasukkan kecanduan game sebagai gangguan kesehatan jiwa melihat dampak yang ditimbulkan sangat berbahaya bahkan sampai mengakibatkan kematian. Kematian untuk diri kita sendiri dan kematian untuk orang lain.
Oleh karena itu sebelum kita menjadi gila karena bermain game, kita harus segera menghindari segala sesuatu yang bisa membuat kita kecanduan game. Karena bukan cuma kopi dan kamu yang bikin candu, game pun juga bikin candu.
Kalau kita merasa kita tidak bisa tidak bermain game hanya untuk satu hari saja maka bisa dikatakan kita sudah kecanduan game. Sebenarnya bila kondisi kita udah seperti itu kita dianjurkan untuk menemui psikolog atau psikiater untuk mendapatkan saran.
Nah tapi kan berlebihan ya bila hanya karena seharian tidak bermain game langsung pergi ke psikolog atau psikiater. Oleh karenanya mendingan kita cegah kecanduan itu dari diri kita sendiri.
Coba deh buat program satu hari tanpa game. Jadi selama satu hari itu kita cari kesibukan selain bermain game. Misalnya dengan berolahraga di pagi hari, lalu jalan-jalan di siang hari, dan nonton film di malam hari tentu akan lebih asyik dan menyenangkan hidup ini.
Olahraga menyehatkan tubuh kita karena kita banyak bergerak. Daripada kita main game hanya duduk atau bahkan baring tentu tidak mennyehatkan. Tidak ada kalori yang keluar bisa memicu menimbunya lemak diperut. Lihat tuh perut sudah buncit.
Jalan-jalan di siang hari apalagi ketempat-tempat yang indah seperti ke pantai atau air terjun bersama teman-teman pasti lebih asyik dan memahat memori yang tak terlupakan di dalam otak. Belum lagi kalo dapat spot foto menarik bisalah kita posting di instagram biar follower nambah.
Menonton film di malam hari apalagi bersama orang yang terkasih seperti keluarga atau pacar bisa membuat relationship semakin kuat. Apalagi kalau nonton film horor sama pacar kan lumayan. Tapi ini tidak berlaku untuk yang jomblo loh ya.
Tidak masalah kita bermain game toh itu menyenangkan dan tidak dilarang oleh negara dan agama. Penulis sendiri juga suka bermain game bahkan sudah myhtic beberapa kali ehem.
Tapi come on guys, dunia itu luas. Banyak yang bisa kita lakukan selain bermain game. Jangan main game terus. Andai anda gamers profesional yang mengharumkan nama bangsa tidak masalah. Tapi bila anda hanya gamers amatir yang tidak menghasilkan apa-apa lebih baik mencari kegiatan yang menghasilkan apa-apa.
Bila anda jago dan hobi menulis, ya buatlah blog atau penulis lepas di internet. Bila anda jago dan hobi fotografi, ya berburulah ke tempat-tempat indah lalu jual hasil foto anda di internet. Bila hobi buat video, ya buatlah konten video yang menarik kalau bisa mendidik lalu upload di youtube. Daripada hanya bermain game berjam-jam lalu tidak menghasilkan apa-apa?
Tanyakan ke diri anda sendiri kalau sudah savage, booyah, chicken dinner lalu apa?