Revolusi industri 4.0 secara umum bisa digambarkan dalam ungkapan “internet of think” menurut Nurunniyah salah seorang Dosen Universitas Alma Ata Yogyakarta. Hal ini menandai revolusi teknologi jilid keempat, yang terjadi kekinian ini.
Dan istilah yang begitu intelek tadi praktik realitanya sangat dekat sekali dengan kehidupan bahkan keseharian kita. Mungkin lebih dekat dari hal yang kita kira paling dekat, pacar kita misalnya.
Betapa tidak, kita sering melihat ilustrasi cowok main game mobile legends terus-terusan lalu ceweknya bilang “mas pilih aku apa ML?”. Itu contoh kecil saja yang menggambarkan istilah “internet of think” tadi. Hematnya mungkin bisa dikatakan “semua tentag internet”.
Diantara tandanya menurut Nurunniyah adalah sifatnya yang kompleks, lalu juga sifatnya yang saling meniadakan, dll. Nurunniyah mengkategorikan beberapa hal tadi sebagai problem. Kenapa problem, karena salah satu sifatnya yang kompleks tadi membuat banyak persoalan yang makin berjibun kekinian ini hingga sulit sekali dipetakan apalagi diurai.
Lalu sifat selanjutnya yang saling meniadakan, maksudnya adalah dalam konteks perkembangan inovasi teknologi yang begitu cepat hingga yang baru lalu meniadakan yang lama. Misalnya dalam hal inovasi teknologi pesan singkat dimana dulu platform Yahoo sangat heboh, kini sudah tinggal nama karena sudah dikudeta oleh gmail yang super power saat ini. Itulah sedikit potret mengenai apa yang dinamakan revolusi industri 4.0 kekinian ini.
Dan dari sekian problem tadi diantara solusinya adalah, sember daya manusia di era ini harus visioner atau weruh sedurunge winarah alias melihat jauh ke depan. Punya inovasi dan kreativitas hingga kita bisa melihat dan juga menciptakan peluang di ruang-ruang yang bisa di isi. Lebih bagus apabila inovasi dan kreativitas yang dibuat adalah hal yang belum terfikir oleh orang lain hari ini.
Solusi selanjutnya adalah mental keberanian. Berani yang bagaimana maksudnya? Tentu bukan hanya berani kelahi, namun artinya perlu keberanian untuk mengambil langkah strategis. Era kekinian ini agak mubazir kalau pintar tapi tak berani bersikap menentukan langkah. Hari ini sangat terbukannya informasi membuat banyak sekali orang pintar. Lihat saja di media-media banyak sekali orang yang berkomentar bagaikan doktor bahkan profesor dadakan.
Dan dengan bergulirnya revolusi industri jilid 4.0 ini sangat terlihat sekali berubahnya format kehidupan manusia hari ini. Gambaran riil yang bisa kita lihat diantaranya berupa skema perekonomian dunia hari ini yang banyak diwarnai oleh start up online yang bergerak di berbagai sendi kehidupan. Ada lapak online, ojek-makanan online, hiburan, olehraga, travel dan tetek bengeknya itulah, banyak banget pokoknya.
Contoh riil format kehidupan itu menurut Nurunniyah salah satunya kelakar beliau “karena semua online kerjaanku sebagai dosen ini makin terancam, malah justru jurnalis semakin prospek”. Kelakar beliu saya rasa cukup memberi gambaran bergesernya format kehidupan kekinian ini. Memang kekinian ini nampaknya yang makin prospek malahan adalah profesi jurnalis.
Karena hari ini jurnalis bisa “solo karir”. “Solo karir’, maksudnya hari ini sumberdaya di internet menyediakan ruang yang sangat luas untuk setiap orang menjadi jurnalis, mungkin bahasa yang lebih agak keren “jurnalis independen. Contohnya setiap orang bisa dengan sangat bebas membuat portal webside dan diisi informasi dengan sesuka hati. Apapun bisa ditulis di webside pribadi tersebut.
Dan sudah jamak diketahui webside pribadipun sangat bisa menghasilkan dollar asal kontennya menarik orang untuk memberi klik, membacanya.
Tak berhenti di produk jurnalis berbentuk tulisan saja, vidio misalnya bahkan hari ini lebih diminati netizen. Artinya bila sama-sama memasang iklan hari ini rasionya akan lebih besar untuk mendapat dollar dibanding tulisan. Hanya saja vidio ada platform tersendiri sebagai wadahnya, diantaranya adalah youtube.
Sudah sampai situ saja?, tentu tidak!. Yang suka grafis, juga ada wadah tersendiri sebagai ladang penghasil dollar. Akan tetapi untuk grafis setahu penulis, punya skema tersendiri untuk meraup dollar. Yakni dengan skema jual-beli langsung. Sudah banyak sekali platform yang menyediakan skema ini.
“Ah, dari tadi contohnya jurnalis saja ya?. Eh tenang mas broo…banyak yang lain”. Ada juga ojek online yang menggeser ojek pangkalan. Sudah tahu banget lah ya, gojek, grab, dll. Hebatnya mereka tak hanya di bidang transportasi saja. Coba lihat Gojek, mereka menyediakan segudang jasa. Go send, go messege, go glam, go tik juga ada, dan banyak lagi yang lainhya.
Dan masih banyak sekali inovasi lainnya yang intinya memotret bagaimana revolusi industri jilid 4.0 ini menjadikan format kehidupan umat manusia begitu dinamis. Akibatnya menjadi hukum alam, yang stagnan akan dilibas oleh orang-orang yang kreatif membuat inovasi baru yang tak terfikir sebelumnya.