Sabtu, April 20, 2024

Representasi Islam dalam Film ‘Redemption Day’

Indra Dwi Pratama
Indra Dwi Pratama
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

Film “Redemption Day” menceritakan tentang kehidupan seorang kapten marinir Amerika Serikat bernama Brad Paxton yang dibayangi masa lalunya ketika menjalani misi di Suriah.

Belum selesai dengan masa lalunya, Paxton dihadapkan dengan peristiwa penyanderaan terhadap istrinya yang merupakan seorang arkeolog. Penyanderaan ini dilakukan oleh kelompok teroris diperbatasan Maroko dan Aljazair. Film ini diperankan oleh Gary Dourdan, Serinda Swan, Andy Garcia, Brice Bexter, Martin Donovan, Robert Knepper, dan Samy Necery.

Handi Oktavianus dalam artikelnya yang berjudul Penerimaan Penonton Terhadap Praktek Eksorsis Di Dalam Film Conjuring yang dimuat dalam Jurnal E-Komunikasi Vol. 3, No. 2 (2015) menyatakan bahwa Film adalah suatu bentuk komunikasi massa elektronik yang berupa media audio visual yang mampu menampilkan kata-kata, bunyi, citra, dan kombinasinya. Sebagai media massa yang memadukan antara audio dan visual, film menjadi media yang efektif untuk menyampaikan sebuah pesan dalam setiap adegan yang ditampilkan.

Marcel Danesi dalam bukunya yang berjudul Pesan, Tanda Dan Makna (2010) menyatakan bahwa representasi didefinisikan sebagai penggunaan tanda (gambar, bunyi dan lain-lain) untuk menghubungkan, menggambarkan, memotret atau memproduksi sesuatu yang dilihat, diindera, dibayangkan atau dirasakan dalam bentuk fisik tertentu. Sebagai sebuah media massa yang efektif menyampaikan pesan, film erat kaitannya dengan bentuk representasi. Film dianggap menggambarakan atas apa yang ada di dunia nyata.

Cerita film ini diawali dengan Brad Paxton yang mendapat tugas dari atasannya saat di Syiria. Ketika menjalankan misinya, Paxton mendapat serangan dari kelompok bersenjata yang memakai sorban dan kopiah. Baku tembak tak terhindarkan, hingga salah satu anggota dari Paxton tertembak.

Kemudian Paxton terbangun dari tidurnya, ternyata baku tembak yang terjadi adalah kejadian dimasa lalu yang masih menghantuinya. Sorban dan kopiah merupakan pakaian budaya timur tengah, dan timur tengah identik dengan Islam. Dalam adegan awal film ini seolah menggambarkan Islam yang tidak suka kedamaian.

Selanjutnya, Kate istri Paxton yang merupakan seorang arkeolog mendapatkan temuan besar di Maroko. Penelitian berjalan sesuai rencana, sampai pada suatu ketika Kate dan timnya sedang menelusuri jalan, mereka tak sengaja melewati perbatasan. Hal tersebut membuat kelompok teroris datang dan membawa mereka semua ke markas teroris tersebut.

Kedatangan teroris divisualkan dengan pakaian yang sama yaitu dengan sorban dan peci. Seolah ingin memperjelas identitas teroris ini adalah Islam, adegan kedatangan teroris ditambahkan kalimat takbir yang mengumandangkan “Allahu Akbar”, dibarengi dengan menembakan senjata yang mereka bawa.

Di markas teroris, Kate dan kedua rekannya mulai diinterogasi. Salah satu temannya yang mengaku keturunan Aljazair, kemudian dicecar pertanyaan oleh ketua kelompok teroris. Mulai dari cara berdoa, hingga pada pertanyaan ia Islam Sunni atau Syiah. Adegan ini seperti ingin menggambarkan bahwa orang muslim sendiri memiliki perbedaan dalam memandang Islam hingga menyebabkan ketegangan yang pada internal Islam sendiri.

Kelompok teroris kemudian mulai melakukan diskusi mengenai apa yang akan mereka minta sebagai bentuk tebusan atas para sandera. Diskusi dibuka dengan Hamdalah, diawali Basmalah, dan ditutup takbir. Lagi-lagi semakin ingin memperjelas identitas yang menjadi teroris adalah Islam. Setelah berdiskusi, kelompok teroris memutuskan untuk meminta 10 juta dolar sebagai tebusan, dan jika tidak dipenuhi, mereka akan membunuh Kate setelah Maghrib.

Setelah adegan sebelumnya memperjelas identitas teroris ini adalah Islam, film ini ingin lebih menggambarkan jika Islam sebagai agama yang tak segan untuk membunuh untuk mencapai tujuan. Padahal dalam Islam sendiri membunuh satu nyawa manusia sama dengan membunuh semua manusia.

Ketika Paxton akan menuju ke markas teroris, ia bersama rekannya mampir ke masjid untuk melaksanakan shalat. Keberadaan Paxton dan temannya dipertanyakan oleh jamaah serta imam di masjid tersebut. Ternyata kedatangan mereka ke masjid tersebut minta untuk dipertemukan dengan El Hadi, ketua kelompok teroris yang menyandera istrinya. Dengan tegas imam masjid menjawab ia tidak ada hubungannya dengan kejadian ini.

Imam tersebut juga membantu Paxton dengan memberikan transportasi berupa mobil. Sebelum Paxton pergi, imam masjid berpesan, orang-orang yang melakukan penyanderaan tersebut tidak ada hubungannya dengan Islam. Adegan ini menggambarkan Islam yang sebenarnya, suka membantu dan menolong, bahkan pada orang yang baru dikenal. Adegan ini juga mematahkan stereotype yang ada bahwa Islam adalah teroris, Islam adalah agama radikal. Padahal pada kenyataannya yang radikal adalah individunya bukan agamanya.

Dalam film ini Islam digambarkan dengan dua sisi. Satu sisi merepresentasikan stereotype bahwa Islam adalah teroris, Islam adalah agama yang Radikal yang melakukan kekerasan dan pembunuhan atas nama berjuang dijalan Tuhan. Sementara disatu sisi lainnya, film ini juga ingin menggambarkan Islam yang sebenarnya, Islam yang senang membantu melalui penggambaran imam masjid tadi dan mematahkan stereotype bahwa Islam adalah agama radikal.

Film ini mendapatkan rating yang lumayan bagus. Penulis sendiri menikmati film ini, namun agak kurang setuju dengan identitas teroris yang ditampilkan dalam film ini karena terkesan menyudutkan Islam, walaupun pada akhirnya dipatahkan juga seiring berjalannya alur cerita.

Indra Dwi Pratama
Indra Dwi Pratama
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.