Rabu, Desember 4, 2024

Radical Grace = Hypergrace (2)

Pdt. Musa Haisoo
Pdt. Musa Haisoo
El Roi Israel Sipahelut I Know God And Make Him Known
- Advertisement -

3.Kasih karunia itu dimulai dari ketika Tuhan Yesus disalib.Bagi  kaum “radical grace“ kasih karunia itu dimulai dari ketika Tuhan Yesus  di salib,” Mereka tidak menyadari bahkan beberapa perkataan yang Yesus  ucapkan dalam keempat Injil adalah bagian dari Perjanjian Lama. Semua  itu diucapkan sebelum salib. Perjanjian Baru dimulai baru setelah salib,  saat Roh Kudus dicurahkan pada hari Pentakosta ( DTR, hal.90).”

 4. Iman tidak timbul hanya dari mendengarkan Firman Tuhan.Mengenai  iman timbul dari mendengarkan Firman Tuhan, Radikal Grace meyakini  bahwa,” Iman tidak timbul hanya dari mendengarkan Firman Tuhan karena  Firman Tuhan akan meliputi segala sesuatu dalam Alkitab, termasuk hukum  Taurat Musa.

 Tidak ada pemberian iman saat anda mendengarkan Sepuluh Perintah Allah  diberitakan. Iman timbul hanya dari mendengarkan Firman Kristus. Ini  tidak berarti bahwa anda seharusnya hanya mendengarkan khotbah dari  bagian-bagian Alkitab anda yang ditulis dengan huruf berwarna merah,  yang menandakan bahwa Yesuslah yang mengucapkannya.Lagi pula, menuliskan apa yang Yesus ucapkan dalam Alkitab dengan huruf  merah hanyalah kebiasaan manusia. Mendengarkan Firman Kristus adalah  mendengarkan pemberitaan dan pengajaran yang telah disaring melalui  Perjanjian Baru kasih karunia dan karya Yesus yang sempurna (DTR, hal.  73).”

 5.Segala sesuatu harus baik. Allah itu baik, maka  segala sesuatu yang berasal dari-Nya tidak ada kesan yang tidak baik,“  Salah satu ajaran paling jahat yang pernah saya dengar adalah bahwa  Tuhan akan mendidik anak-anak-Nya dengan menggunakan penyakit, wabah,  kecelakaan, dan tragedy (DTR, hal.60-61)”; “Marilah kita mulai  mengharapkan yang baik dari Tuhan. Tolaklah apa pun yang bahkan secara  halus mengesankan bahwa Tuhan marah kepada Anda, dan akan mendisiplinkan  anda dengan penyakit dan kecelakaan jika anda gagal! (DTR, hal.67)”.

 B.Pembahasan “Radical Grace” adalah “Hyper Grace.”Apa  yang diajarkan oleh “radical grace” adalah “hyper grace,” dianggap  sebagai “hiper grace” karena ajaran kasih karunia yang radikal ini  melampaui, melebihi, bahkan bertentangan dengan apa yang dikatakan dan  diajarkan Alkitab. Berikut ini beberapa pengoreksian dari ketidakbenaran  dari apa yang diajarkan oleh “radical grace “ :

1.”Radikal grace” mencampur – adukan antara keselamatan dan hidup dalam keselamatan.Secara  esensi ada perbedaan antara keselamatan dan hidup di dalam keselamatan.  Di dalam Efesus 2:8 dikatakan,” Sebab karena kasih karunia kamu  diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,  kemudian Filipi 2:12 : “ Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu  senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut  dan gentar, ……..” Kejatuhan Adam dan Hawa dalam dosa, membuat manusia dengan dirinya  sendiri, upayanya sendiri tidak bisa selamat, hanya oleh anugerah yang  diberikan Allah melalui kematian Kristus di kayu salib maka manusia bisa  selamat.Manusia yang berdosa ditebus dan dibenarkan, hal ini biasa  disebut proses pembenaran (Justification).Pada saat inilah orang yang  ditebus dari dosa itu memiliki status sebagai orang yang dibenarkan atau  orang percaya.

 Status ini memang bersifat ditebus dan dibenarkan dari dosa keturunan,  masa lalu, masa sekarang dan akan datang. Namun, memiliki status sebagai  orang yang dibenarkan bukan berarti kehilangan kebebasan pribadi  sebagai manusia yang bertanggung-jawab. Setelah melalui proses ”justification” orang percaya pada saat yang  sama dan ke depannya, menjalani proses pemurnian atau pengukudusan  (sanctification). Proses ini terjadi di dalam kehidupan orang percaya  atau hidup di dalam keselamatan. Sebagai gambar dan rupa Allah orang  percaya terus disempurnakan dan dimurnikan semakin lama-semakin memiliki  sifat dan karakter seperti Kristus.Pada proses pengudusan di dalam  mengerjakan keselamatan ini, orang percaya melibatkan tanggungjawabnya  sebagai manusia yang memiliki kehendak bebas.

DI DALAM KESELAMATAN : Di sinilah peran kasih karunia  itu berbeda. Kalau di dalam keselamatan kasih karunia diberikan bukan  karena perbuatan baik manusia.DI DALAM KEHIDUPAN KESELAMATAN : orang percaya terus  meminta kasih karunia Allah agar tetap hidup sebagai orang percaya.  Bukan lagi untuk menebus dosa keturunan, tetapi bagaimana terus hidup  dalam kasih karunia keselamatan.

 Hidup sebagai umat Allah terjadi proses interaksi,komunikasi, dan  persekutuan lewat kehadiran Allah dalam hidup orang percaya yaitu  melalui ibadah, mendengarkan Firman Tuhan, dan relasi pribadi dengan  Allah melalui doa-doa pribadi. Di dalam hubungan inilah dengan sikap  hormat dan takut dalam iman percaya kepada Tuhan, Allah melalui Roh  Kudus bekerja dalam kehidupan orang percaya.

 Pekerjaan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya meliputi : Memimpin  ke dalam seluruh kebenaran (Yoh.16:13). Membawa ke dalam seluruh  kebenaran bukan berarti hanya mengingatkan bahwa orang percaya secara  status sudah benar, sehingga secara otomatis tanpa minta ampun sudah  benar, tetapi termasuk di dalamnya mengingatkan kalau kita tanpa sadar  atau dengan kesadaran telah berbuat dosa. Roh Kudus bekerja di dalam  diri orang percaya. Secara menyeluruh di dalam hubungan Allah dengan orang percaya dalam  kehidupan keselamatan sebagai proses pengudusan, karya Roh Kudus dan  tanggung jawab orang percaya meliputi antara lain : Penolong yang  menyertai (Yohanes 14:16), berdiam di dalam hati orang percaya (Roma  8:9; 1 Korintus 6:19, 2; 12:13), mengingatkan manusia kepada semua yang  Yesus pernah katakan dan ajarkan (Yohanes 15:26; 1 Korintus 12:3) dan  masih banyak lagi lainnya.Pada prinsipnya, ketiga Pribadi Tritunggal (Allah Bapa, Allah Anak dan  Allah Roh Kudus) akan bekerja bagaimana orang percaya hidup sesuai  dengan kehendak-Nya, termasuk di dalamnya menegur, menasehati, mengajar,  bahkan kadangkala mengijinkan masalah terjadi supaya kita percaya dan  kembali kepada Allah.

- Advertisement -

 Sedangkan tanggung-jawab orang percaya adalah meresponi kasih karunia  Allah di dalam keselamatan dengan melakukan apa yang manusia bisa  lakukan. Di seluruh Alkitab di dalam PL dan PB kita menemukan kata dan  kalimat yang berisi larangan, ajuran, teguran, nasehat, peringatan dan  lain-lain yang menunjukkan supaya kita menjalani dan melakukan segala  sesuatu di dalam hidup ini sebagai orang percaya. Bahkan di dalam  kebebasannya orang percaya juga bisa hidup menurut kedagingan, melawan  Allah dan menghujat Roh Kudus.Pada prinsipnya di dalam kehidupan menjalankan keselamatan sebagai  proses pemurnian, kita terus meminta kasih karunia Allah agar tetap ada  di dalam kehendak-Nya, dengan diberi kekuatan dan hikmat Allah dalam  menjalankan Firman Tuhan.Hal lain yang perlu dipahami dari ajaran  “radical grace” sebagai ‘hyper grace” adalah meskipun memang kasih  karunia keselamatan berdampak pada kehidupan orang percaya, namun tidak  pada tempatnya menyeret pesan Alkitab tidak sesuai dengan konteks dan  tujuannya.

 Hal ini menimbulkan kebingunan dan tidak utuh, bahkan kesalahan fatal.  “Radical grace” mengajarkan Tuhan ingin kita berhenti berusaha  mengupayakan keberhasilan, dan mulai menerima kemurahan berkat-berkat  dan kesembuhan yang Yesus capai di kayu salib

Pdt. Musa Haisoo
Pdt. Musa Haisoo
El Roi Israel Sipahelut I Know God And Make Him Known
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.