Minggu, Februari 23, 2025

PSSI dan Ilusi Kemajuan, Fondasi Belum Tersentuh.

Harpen Jaksana
Harpen Jaksana
Halo, saya Harpen Dwi Jaksana, saya berusia 32 tahun saat ini. saya memiliki perhatian khusus pada dunia pendidikan nasional.
- Advertisement -

Sepakbola Indonesia selalu menjadi topik perbincangan hangat, terutama ketika Tim Nasional meraih pencapaian tertentu. Namun, apakah PSSI benar-benar telah membangun sepakbola nasional dengan fondasi yang kokoh? Jika melihat secara lebih kritis, tampaknya PSSI masih terjebak dalam ilusi kemajuan yang lebih banyak berorientasi pada tim nasional, sementara pengembangan pemain muda dan kualitas kompetisi domestik masih jauh dari kata ideal.

PSSI tampaknya lebih sibuk dengan upaya membentuk tim nasional yang kompetitif ketimbang membangun ekosistem sepakbola yang sehat dari level akar rumput. Kompetisi usia dini di Indonesia masih minim standar dan pembinaan di tingkat akademi klub belum terstruktur dengan baik. Padahal, jika melihat negara-negara dengan tradisi sepakbola kuat seperti Belanda, keberhasilan tim nasional mereka merupakan hasil dari sistem pembinaan yang jelas, bukan kerja instan yang mengandalkan naturalisasi atau keberuntungan generasi emas.

Cara menaturalisasi pemain memang bukan sesuatu yang haram, banyak tim dunia pun melakukan cara yang sama untuk mendongkrak prestasi. Cara tersebut juga direstui oleh FIFA sebagai induk organisasi sepakbola dunia asal sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan.

Akan tetapi, apakah cara menaturalisasi pemain akan meningkatkan kualitas sepakbola Indonesia secara komprehensif? disitu letak masalahnya. Cara menaturalisasi pemain tentu ada batasnya, pemain diaspora Indonesia yang bisa dinaturalisasi tidak akan tersedia selamanya. Jika pembinaan didalam negeri tidak segera dibangun dengan baik, tentu sumberdaya sepakbola Indonesia akan habis dalam masa tertentu.

Di Belanda, sistem pembinaan usia dini sangat terstruktur. KNVB (Federasi Sepakbola Belanda) memastikan bahwa setiap klub, bahkan di level amatir, memiliki program pembinaan yang sesuai standar. Anak-anak yang berbakat tidak hanya sekadar mendapatkan kesempatan bermain, tetapi juga dibentuk dengan metode pelatihan yang ilmiah dan berkesinambungan.

Bandingkan dengan Indonesia, di mana sebagian besar pemain berbakat harus mencari jalan sendiri untuk berkembang karena minimnya dukungan dari federasi. Faktor inilah yang membuat Belanda tidak pernah kehabisan talenta meskipun sebagai negara kecil yang jumlah populasinya juga tidak sebesar Indonesia.

Jika ingin memiliki tim nasional yang kuat secara berkelanjutan, kompetisi domestik harus menjadi prioritas utama. Liga 1 Indonesia masih jauh dari kata profesional dalam berbagai aspek, mulai dari kualitas infrastruktur, hingga regulasi yang kurang mendukung perkembangan pemain muda. Sebagai contoh, banyak klub lebih memilih mendatangkan pemain asing ketimbang memberikan menit bermain kepada talenta lokal, sesuatu yang sangat berbeda dengan liga-liga di Eropa yang memiliki kebijakan tegas dalam pengembangan pemain muda.

Sebaliknya, Eredivisie (Liga Belanda) adalah contoh bagaimana liga domestik bisa menjadi tempat berkembangnya pemain muda sebelum mereka naik ke level yang lebih tinggi. Klub-klub Belanda terkenal dengan akademinya yang melahirkan banyak pemain berbakat, dan federasi memastikan bahwa ada jalur yang jelas bagi pemain muda untuk berkembang. Di Indonesia, tanpa ekosistem yang mendukung, talenta-talenta terbaik sering kali tenggelam karena minimnya kesempatan dan kebijakan yang lebih mengutamakan hasil instan.

PSSI harus benar-benar membawa perubahan bagi sepakbola Indonesia, maka mereka tidak boleh sekedar mengejar pencapaian instan di level tim nasional namun juga harus mulai membangun fondasi yang kuat dari bawah.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain mewajibkan klub-klub profesional untuk memiliki akademi yang berkualitas dan mematuhi standar pembinaan yang ketat, meningkatkan kualitas dan profesionalisme liga domestik agar menjadi kompetisi yang benar-benar kompetitif, menyiapkan program pengembangan kualitas pelatih yang masif agar metode pelatihan pemain muda bisa lebih baik dan terstruktur, membuat regulasi yang mengutamakan pemain muda lokal agar mereka mendapatkan lebih banyak menit bermain di level profesional.

- Advertisement -

Langkah-langkah tersebut bukannya tidak dipahami oleh pengurus PSSI, mereka tentunya sudah sangat hatam akan perihal tersebut. Persoalannya ada pada kemauan dan konsistensi, jika PSSI benar-benar membangun dan konsisten makan hasilnya pasti maksimal. Jangan sampai sepakbola hanya menjadi ajang pencitraan untuk kepengtingan lain saja seperti halnya politik. Selama ini itulah yang terjadi, sepakbola tidak dibangun dengan baik tapi hanya menjadi alat politik untuk merengkuh kekuasaan dengan daya tariknya yang luar biasa.

PSSI juga harus mengurangi sensasi drama yang seringkali dipertontonkan pada publik. Contohnya, peristiwa yang baru saja terjadi tentang pergantian nahkoda timnas senior. Sepakbola tanah air sangat riuh bukan karena prestasi yang tersaji, tapi PSSI justru menampilkan sebuah drama yang membuat publik bergeleng-geleng kepala. Pelatih sebelumnya yang dipandang sedang berada pada jalur yang benar tiba-tiba diganti dengan alasan yang membuat semua bertanya-tanya.

Sepakbola yang maju bukanlah hasil dari kebijakan instan, melainkan dari sistem yang dibangun dengan visi jangka panjang. Jika PSSI tetap seperti sekarang, maka wajah sepakbola Indonesia akan terus tampak seolah-olah berbenah, padahal di dalamnya masih rapuh dan penuh masalah mendasar. Sudah saatnya kita berhenti terjebak dalam euforia sesaat dan mulai membangun masa depan sepakbola dengan cara yang benar.

Harpen Jaksana
Harpen Jaksana
Halo, saya Harpen Dwi Jaksana, saya berusia 32 tahun saat ini. saya memiliki perhatian khusus pada dunia pendidikan nasional.
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.