Jumat, Juni 6, 2025

Personal Branding GenZ Meningkatkan Daya Saing di Dunia Kerja

ALIFIA NOVITA RAHMADHANI
ALIFIA NOVITA RAHMADHANI
Saya Mahasiswi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
- Advertisement -

Personal branding adalah cara seseorang mempresentasikan dirinya kepada dunia, baik secara online maupun offline. Untuk menciptakan citra profesional yang unik dan berkesan, ini mencakup nilai, keahlian, dan keunikan yang membedakan seseorang dari orang lain di dunia kerja. Personal branding yang baik membantu GenZ menunjukkan siapa mereka sebenarnya dan apa yang bisa mereka tawarkan kepada perusahaan atau klien potensial.

Di era digital, sebagian besar interaksi awal antara pencari kerja dan perusahaan terjadi secara online. Profil media sosial seperti Linkedin, Instagram, Twitter sering menjadi bahan penilaian pertama oleh pengrekrutan. Dengan personal branding yang kuat Gen Z dapat menciptakan kesan pertama yang positif dan profesional, sehingga meningkatkan peluang lanjut ketahap wawancara.

Selain itu, personal branding membantu Gen Z membangun kepercayaan diri karena mereka memahami kelebihan nilai yang mereka miliki. Ini penting mengingat banyak Gen Z yang masih minim pengalaman kerja dibandingkan generasi sebelumnya. Dengan personal branding mereka dapat menonjolkan keahlian, passion, dan pencapaian relevan.

Gen Z yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, memasuki dunia kerja dengan karakteristik unik sebagai digital native yang sangat mahir menggunakan sosial media. Namun, persaingan di pasar kerja saat ini cukup sulit, sehingga GenZ perlu membangun personal branding yang kuat untuk meningkatkan daya saing mereka dan membuka peluang karier yang lebih luas.

3 Hal Membangun Personal Branding yang Efektif 

1. Mengenali keunikan dan keahlian diri sendiri

GenZ harus mulai dengan mengenali siapa dan apa yang membuat mereka berbeda baik dari sisi keahlian teknis maupun nilai-nilai pribadi. Ini menjadi fondasi dalam membangun citra diri yang autentik dan menarik bagi dunia kerja.

2. Mengoptimalkan Profil Sosial Media

Linkedin adalah platform utama untuk membangun personal branding profesional. Selain itu, Instagram, Twitter bisa digunakan untuk menunjukan portofolio, berbagi opini, dan membangun jaringan. Konsistensi dalam menyampaikan pesan dan menjaga citra profesional di semua platform sangat penting.

3. Membangun Jaringan Profesional (Networking)

Bergabung dengan komunitas profesional, mengikuti webinar, workshop, dan aktif di platform seperti Linkedin membantu memperluas koneksi yang sangat berpengaruh dalam mendapatkan peluang kerja. Lebih dari 60% peluang kerja sering kali berasal dari networking.

- Advertisement -

Manfaat personal branding dalam dunia kerja dapat lebih mudah menyesuaikan diri dengan perubahan cepat dunia kerja, seperti transformasi digital dan kebutuhan keterampilan baru. Mereka juga lebih mampu menunjukan nilai tambah yang mereka bawa ke perusahaan dan berkontribusi secara nyata. Selain itu, personal branding juga membantu Gen Z membangun reputasi profesional yang kuat, meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan impian, dan memperluas jaringan kerja yang bermanfaat untuk karier jangka panjang.

ALIFIA NOVITA RAHMADHANI
ALIFIA NOVITA RAHMADHANI
Saya Mahasiswi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.