Kamis, April 25, 2024

Perang Ala Sun Tzu

Mohammad Syis
Mohammad Syis
Koordinator Penggerak Gusdurian Ciputat. Mahasiswa Aqidah Filsafat Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sun Tzu (545 SM-470 SM) merupakan seorang Jendral Militer Kekaisaran Tiongkok Kuno. Ahli strategi perang yang telah melahirkan banyak tokoh filosof dan peradaban besar di dunia. Ia juga dikenal sebagai penulis masterpiece “The Art of War”, sebuah stategi militer yang sangat berpengaruh terhadap filosofi Barat dan Timur.

Pada musim Semi dan Gugur dimasa Kekaisaran Tiongkok Kuno, Tsu banyak melakukan pertempuran dan agresi militer untuk menaklukkan musuh-musuhnya. Musim semi digunakan Tsu sebagai awal mula bercocok tanam, sedangkan musim gugur dipilih sebagai puncak masa panen.

Hanya ada dua pilihan bagi Tsu, yaitu bertahan ataukah melakukan peperaangan di dua musim ini. Tentu ini keputusan yang tidak mudah melihat Cina adalah negara Agraris yang sangat bergantung pada pertanian diwaktu itu.

Salah satu  filosof besar yang hidup pada zaman Sun Tsu yaitu Kong Hu Cu atau Konfusius (551 SM – 479 SM), Ia adalah guru bijaksana yang sangat mengedepankan moralitas, asas-asas hidupnya menjadi pondasi pokok kehidupan kaum Tionghoa. Salah satu kata bijaknya yang saya kenal yaitu “Tak masalah seberapa lambat Anda berjalan, selama Anda tak pernah berhenti”, Inilah menjadi semangat etos keja orang-orang Tiongkok.

Dalam catatan sejarah Konfusius telah mengembara dari satu negara ke negara yang lain, ia mengemban visi sebagai Guru Bijak yang membujuk keras pada penguasa di zamannya untuk meninggalkan rasa haus kekuasaan dan mengajak kembali pada jalan terang yang ditempuh raja-raja Bijak Tiongkok Kuno. Konfusiuslah sumber muara kebijaksanaan dan moralitas bagi para penguasa, koglomerat dan rakyat di Tiongkok.

Di masa Tsun Tzu perang merupakan suatu yang sangat ritualistik. Dimana perang menjadi bagian sakral yang tidak sembarangan dilakukan bagi para jenderal dan raja-raja Tiongkok. Maka didalam aturan pertempuran, Tzu sangat melarang untuk menyerang orang tua yang lebih lemah, dan menyiksa musuh secara terus menerus yang telah terluka sebelumnya.

Dibawah kepemimpinan Tzu, para filosof dan raja membedakan perang menjadi dua, yaitu perang yang baik dan perang jahat. Seorang pengusa yang bijak dibenarkan secara moral menyerang sebuah negara apabila didalam suatu wilayah kekuasaan, pemimpinya bersikap feodal-teokratik,  sehingga tak ada kesejahteraan dan keterbukaan publik bagi negara dan rakyat.

Sun Tzu meyakini bahwa kekuatan moral dan kemampuan intelektual manusia adalah hal utama menentukan keberhasilan dalam perang, jika ini diterapkan dengan baik maka perang dapat dimengangkan dengan berhasil. Tsun Tzu mencoba membangun suatu pemahaman dasar realistis untuk sebuah ukuran rasional pada kekuatan relatif. Kekuatan yang dimaksud adalah daya, moralitas, geostrategi dan perhitungan dalam peperangan.

Sun Tzu merumuskan “Stategi Nasional” dan “Stategi Militer” yang ditulis dalam bukunya, ia menyebutkan lima hal yang harus dipirkan secara cermat pada seorang pemimpin besar yaitu, manusia (moril dan jabatan), fisik (medan dan cuaca) dan doktrin/pemahaman ideologi.

Baginya tujuan dibentuk militer bukanlah sebagai pembinasaan musuh, penghancuran negara dan memporak-porandakannya. Namun bagi Tzu, “Senjata adalah peralatan yang tidak menyenagkan yang hanya digunakan jika tidak ada pilihan lain”. 

Di sinilah yang ingin diterapkan Tzu, seorang jendral pengikut Konfusianisme, Ia mengatakan: “kemenangan tertinggi adalah mengalahkan dan menundukkan musuh tanpa melakukan pertempuran, menaklukan negara tanpa melakukan pengepungan dan tumpah darah” bahwa baginya berperang bukan untuk kekuasaan semata melaikan berperang adalah seni dalam kepemimpinan.

Mohammad Syis
Mohammad Syis
Koordinator Penggerak Gusdurian Ciputat. Mahasiswa Aqidah Filsafat Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.