Kamis, Oktober 3, 2024

Peran Stakeholder terhadap BK di Sekolah

Latifah Mawardiah Asfriyani
Latifah Mawardiah Asfriyani
Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Sekolah yang baik seharusnya mempunyai pelayanan BK yang harus dijalankan sesuai dengan ketetapan yang telah ditentukan. Untuk menjalankan ketentuan itu tentunya membutuhkan campur tangan stakeholder. Sebelum membahas lebih lanjut, penting bagi kita untuk mengetahui apa sih sebenarnya stakeholder itu ?

Freeman (1984) mendefenisikan stakeholder sebagai kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi dan atau dipengaruhi oleh suatu pencapaian tujuan tertentu. Stakeholder pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah meliputi : komite sekolah, orang tua, masyarakat, donatur, pemerhati pendidikan dan dinas terkait.

Setelah mengetahui apa itu stakeholder dan siapa saja yang dapat dikategorikan sebagai stakeholder. Timbul pertanyaan, apa peran stakeholder tersebut terhadap BK di sekolah?

Jadi stakeholder berperan penting dalam menjalankan pelayanan BK, antara stakeholder dengan BK tentunya mempunyai hubungan yang sangat erat, mengapa demikian? karena BK tidak mungkin berjalan sendiri tanpa adanya stakeholder. Peran stakeholder disini juga berpengaruh besar terhadap suksesnya pelayanan BK.

Kita ambil contoh, ada seorang siswa yang sedang terjebak dengan suatu masalah di sekolah, siswa itu merasa bahwa gara-gara masalah itu dirinya kurang bisa mengikuti pelajaran dengan baik dilihat dari nilai yang diterimanya itu semakin lama semakin menurun. Padahal dia sudah belajar semaksimal mungkin.

Nah, dari kasus diatas dibutuhkanlah stakeholder sekolah yaitu guru BK. Mengapa harus guru BK? Perlu kita pahami, walaupun semua guru itu sama, akan tetapi sudah menjadi ranah guru BK dalam melakukan pelayanan bimbingan dan konseling.

Lalu, apakah guru BK hanya melayani siswa seorang diri saja? Tentu tidak, dalam pelayanan bimbingan dan konseling tentunya membutuhkan bantuan dari stakeholder lainnya. tanpa dukungan dari stakeholder lainnya siswa akan terisolasi dalam dunia teori tanpa mampu melakukan tindakan konkret.

Tanpa adanya kerjasama yang baik antara stakeholder dengan BK maka pelayanan tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Nah dari sinilah kita mengetahui bahwa hubungan antara BK dengan stakeholder itu bagaikan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Latifah Mawardiah Asfriyani
Latifah Mawardiah Asfriyani
Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.