Di tengah maraknya berita-berita politik yang kredibilitasnya sangat memprihatinkan, salah satu sumber alternatif lain yang seringkali digunakan oleh masyarakat adalah pengamat politik sebagai tokoh krusial dalam menentukan cara pandang publik terhadap situasi yang sedang terjadi di ruang lingkup pemerintahan. Merekalah orang yang mengerti betul permainan politik yang semakin lama semakin ekstrim, dengan elemen-elemen pendukung lainnya yang membuat dunia perpolitikan Indonesia menjadi tak menentu, entah itu dari Organisasi Kemasyarakatan, Aparat Keamanan, bahkan maraknya opini-opini di media sosial sekalipun juga berpengaruh terhadap situasi politik yang ada. Pertanyaannya sekarang, apa yang sebaiknya pengamat politik lakukan, mengetahui bahwa pendapat mereka berperan penting dalam menjaga kredibilitas informasi yang merajalela di zaman ini? Pertama, mereka harus menghindari biasme-biasme terhadap tokoh politik tertentu, sehingga kondusifitas politik dapat terjadi tanpa menimbulkan konflik yang berkepanjangan. Kedua, mereka harus menjaga keseimbangan pendapat antara pro dan kontra untuk mencegah kecenderungan keberpihakan terhadap situasi tertentu, walaupun memang betul bahwa netralisasi pendapat memang tidak mungkin terjadi, karena hanya akan meningkatkan ambiguisitas dalam pengambilan keputusan, yang tidak memberikan keuntungan apa-apa. Ketiga, pengamat politik juga harus terbiasa untuk tidak menggunakan kata-kata yang ekstrim / bersifat membesar-besarkan, agar informasi yang diberikan tidak menyimpang dari fakta yang sebenarnya. Dari sinilah, pengamat politik dapat membentuk opini publik ke arah yang benar tanpa menimbulkan perpecahan di dalam dunia perpolitikan yang sudah kian memanas ini.